TEMPO.CO, Jakarta - Dheva Anrimusthi harus puas dengan raihan medali perak dari cabang badminton nomor tunggal putra SU5 Paralimpiade Tokyo 2020. Dalam partai final, perjuangan Dheva dipatahkan wakil Malaysia, Cheah Liek Hou, melalui pertarungan ketat dengan skor akhir 17-21, 15-21.
Dheva, yang secara peringkat berada di atas Cheah, harus bermain sabar sejak awal. Cheah secara konsisten melakukan pukulan menyilang yang memaksa Dheva untuk berlarian mengejar bola.
Saat Dheva mulai mengendur, unggulan kedua Cheah memberikan smash keras yang sulit dihadang, melakukannya berulang kali hingga akhir laga. Kejar-mengejar poin pun terjadi dengan ketat. Dheva paling tidak dua kali mampu menyamakan kedudukan di pertandingan ini.
Di gim pembuka final tunggal putra badminton Paralimpiade Tokyo, Dheva yang tertinggal 13-15 mengejar hingga skor 16-15. Namun lob tinggi yang dilayangkan Dheva justru keluar garis sehingga membuat skor imbang.
Cheah mencetak dua poin beruntun dan merebut kembali keunggulan menjadi 16-18. Hingga gim berakhir, Dheva hanya bisa menambah satu poin menjadi 17-21.
Begitu juga di gim kedua, atlet asal Kuningan itu bisa mencetak dua poin beruntun dan unggul 14-13 dari awalnya tertinggal. Namun, lagi-lagi kesalahan kembali dilakukan Dheva hingga membuat Cheah menaikkan level permainan dan merebut dominasi menjadi 14-15.
Dari pertandingan ini, terlihat keunggulan yang digenggam juara dunia BWF 2019 itu tak berlangsung lama karena hanya menyisakan selisih satu atau dua poin, sehingga mudah direbut Cheah. Dheva pun harus mengakui keunggulan lawannya setelah bertanding selama 50 menit dan membawa pulang medali perak bagi Skuad Merah Putih.
Pada perebutan tempat ketiga di nomor yang sama, Suryo Nugroho berhasil merebut medali perunggu. Fang Jen Yu (Taiwan) dengan skor akhir 21-16, 21-9. Suryo terlempar ke laga penentuan perunggu setelah dikalahkan Dheva pada laga semifinal yang berlangsung Sabtu pagi.
Baca juga : Hary Susanto / Leani Ratri, Wakil Ke-4 Indonesia di Final Badminton Paralimpiade