TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini Papua menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua, dengan empat klaster, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
PON Papua yang digelar mulai 2 sampai 15 Oktober 2021 melibatkan 36 cabang olahraga dan 56 disiplin olahraga. Dari sejarahnya, PON pertama kali digelar pada 9 September 1948 di Surakarta akibat gagalnya Indonesia mengikuti Olimpiade London 1948.
Saat itu, para atlet Indonesia tidak dapat mengikuti Olimpiade London 1948 di karenakan tiga alasan:
Pertama, Indonesia tidak terdaftar sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pada masa itu masih sedikit negara yang mengakui kedaulatan Indonesia.
Kedua, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang terbentuk pada Januari 1946 belum menjadi anggota International Olympic Committee (IOC).
Ketiga, Inggris menolak paspor Indonesia. Jika Indonesia tetap ingin ke Inggris, harus menggunakan paspor Belanda, namun pihak Indonesia menolak karena hanya mau membawa nama Indonesia.
Karena memikirkan para atlit dan pengurus yang gagal mengikuti Olimpiade London, PORI memutuskan mengadakan konferensi darurat pada 1 Mei 1948 di Solo. Hasilnya, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga Nasional yang direncanakan berlangsung pada Agustus atau September 1948 di Solo. Saat itu, kesepakatan pelaksanaan PON selaras dengan keinginan PORI yang ingin kembali menghidupkan pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938.
Pada PON I 1948, Surakarta dipilih sebagai tuan rumah karena sudah memenuhi persyaratan pokok pelaksanaan pekan olahraga, yaitu dengan adanya Stadion Sriwedari yang dilengkapi kolam renang. Juga karena Surakarta dianggap sebagai kota dengan fasilitas olahraga terbaik di Indonesia pada saat itu, selain itu seluruh pengurus besar PORI berdomisili di Surakarta.
PON I 1948 diikuti 600 atlet dengan 9 cabang olahraga yang dilombakan, yaitu atletik, bola keranjang, bulutangkis, sepak bola, renang, panahan, bola basket, dan pencak silat.
Lebih lanjut, upacara pembukaan PON I dilangsungkan pada 9 September 1948 dan dibuka langsung oleh Presiden Soekarno, sedang upacara penutupan dilaksanakan pada 12 September 1948 dan ditutup oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Total, ada 13 provinsi yang atletnya berpartisipasi dalam PON I 1948, untuk memperebutkan 108 medali emas. Dari 13 provinsi tersebut, Karesidenan Surakarta berhasil menjadi peringkat pertama dalam ajang PON I 1948, disusul Keresidenan Kediri, Bandung, Madiun, Magelang, Malang, Semarang, Pati, Jakarta, Kedu, serta Banyuwangi dan Surabaya menempati posisi yang sama.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Dampak PON Papua ke Ekonomi Lokal Diprediksi hanya Sementara