Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LADI Jelaskan Alasan di Balik Ancaman Sanksi dari Badan Anti-Doping WADA

image-gnews
Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Reuters
Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Rheza Maulana, menjelaskan terdapat tiga poin yang disampaikan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sehingga Indonesia masuk sebagai negara yang berstatus tidak patuh bersama Thailand dan Korea Utara.

Menurut dia, permasalahan ini muncul akibat kondisi Indonesia yang sempat menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19 sehingga menganggu seluruh perencanaan yang telah berjalan.

Rheza menyebutkan transisi kepengurusan di LADI juga ikut menghambat pemenuhan permintaan dari WADA. "Kepengurusan ini baru berjalan tiga bulan, dan kebetulan sempat ada PPKM, tapi kami yakin setelah memenuhi ketiga poin permintaan WADA, predikat non compliancekita dicabut," kata Rheza saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Oktober 2021.

Rheza lanta merinci ketiga hal itu. Pertama, Test Doping Plan 2021 yang telah ditetapkan oleh kepengurusan sebelum kepada WADA sejak tahun 2020 belum terlaksana. Jumlah tes yang ditetapkan belum terpenuhi sehingga Indonesia dianggap tidak patuh.

"Tindaklanjutnya sudah direvisi, dan upaya sampling akan berjalan sampai akhir tahun, adapun tahap implementasinya sempat terkendala karena situasi pandemi yang luar biasa di Indonesia, namun terus berjalan," kata dia.

Selanjutnya, kata dia, keterlambatan pengiriman sampel doping sekitar 700 atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Menurut dia, transisi kepengurusan sempat menjadi kendala.

"Posisinya sudah dikirimkan ke bagian compliance WADA dan sudah disetujui oleh WADA, Sedangkan status saat ini adalah dalam implementasi dan pelaksanaan PON," kata dia.

Poin terakhir, kata Rheza, berkas TDP 2022 sempat dipermasalahkan WADA. Jadi Indonesia harus memperbaharui rencana sampel doping yang bakal dilakukan. "Sudah direvisi dan sudah dikirim Kembali ke WADA, dan menunggu persetujuan WADA terkait komposisi jumlah testing," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengirimkan surat ke WADA untuk memberikan waktu untuk menyelesaikan tiga poin yang diminta. Surat itu dikirimkan pada 8 Oktober 2021.

Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak patuh dalam menerapkan program uji doping bersama dengan Korea Utara dan Thailand. Lantaran hal tersebut, maka atlet-atlet Indonesia tak bisa mengibarkan bendera merah putih selain di ajang Olimpiade.

"Atlet dari ketiga negara akan diizinkan bersaing di kejuaraan regional, kontinental dan dunia tetapi bendera nasional mereka tidak akan dikibarkan selain di Olimpiade."

"WADA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara dan Indonesia dinyatakan tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif. Ketidak patuhan Thailand berasal dari kegagalan untuk menerapkan Kode Anti-Doping 2021," demikian pernyataan WADA yang dikutip Reuters.

IRSYAN HASYIM

Baca Juga: Ada Ancaman Sanksi WADA, Bagaimana Nasib 3 Turnamen Bulu Tangkis Besar di Bali?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

4 hari lalu

Skuad Dajeon JungKwanJang Red Sparks dalam laga eksibisi melawan Indonesia All Star di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 April 2024. TEMPO/Randy
Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

Kemenpora membuka kemungkinan untuk membuat akademi bola voli bersama klub asal Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di Indonesia.


Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

5 hari lalu

Para pemain dan ofisial klub voli Red Sparks menyaksikan pertunjukan Tari Kecak di TMII, Jakarta, Minggu, 21 April 2024. ANTARA/Kemenpora RI
Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

Para pemain klub bola voli Red Sparks sempat diajak berkeliling mengenal ragam budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.


Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

15 hari lalu

Delapan mahasiswa FIB UGM ikuti Program Pertukaran Pelajar di Korea Selatan. dok/ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

Program Indonesian Dream PPAN dan PPAP dari Kemenpora buka hingga 15 Mei 2024.


Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

34 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

LPDUK mengumumkan delapan kategori tiket ditambah satu kategori khusus untuk laga eksibisi Red Sparks vs Indonesia All Star.


Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

39 hari lalu

Cyrus Ashkon Margono. (Instagaram/@cmargono)
Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

Pemain keturunan Cyrus Margono tinggal melaksanakan pengambilan sumpah untuk kemudian resmi menjadi WNI.


Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

50 hari lalu

Thom Haye, Maarten Paes,  dan Ragnar Oratmangoen. Istimewa
Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

Proses naturalisasinya diproses, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes semakin dekat untuk bisa memperkuat timnas Indonesia.


Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

51 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat,  Rabu, 6 Maret 2024. TEMPO/Randy
Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo ingin dana untuk pelatnas kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 tersebut dikelola secara transparan oleh NPC Indonesia.


Elevasi Industri Olahraga Indonesia: Antisipasi Tantangan dan Peluang Melalui ISFEX 2024

56 hari lalu

Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) 2024 di ICE BSD City tanggal 12-16 Juni 2024
Elevasi Industri Olahraga Indonesia: Antisipasi Tantangan dan Peluang Melalui ISFEX 2024

ISFEX 2024 menghadirkan inovasi dan peluang baru dalam industri olahraga Indonesia.


Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

57 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

Paul Pogba sebelumnya telah dua kali menjalani tes doping dan hasilnya positif.


Menpora Dito Ariotedjo Temui Ayah Cyrus Margono, Janji Penetapan Status WNI Segera Disetujui

57 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Randy
Menpora Dito Ariotedjo Temui Ayah Cyrus Margono, Janji Penetapan Status WNI Segera Disetujui

Menpora Dito Ariotedjo berjanji akan mempercepat penetapan WNI Cyrus Margono. Sampai mana prosesnya?