TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Wali Kota Kyiv dan mantan petinju kelas berat Vitali Klitschko, Ukraina tidak punya ruang untuk mundur saat menghadapi operasi militer Rusia. Bersama saudaranya yang juga petinju kelas berat Wladimir Klitschko, ia berbicara melalui Skype ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki pekan kedua.
Ia bercerita bahwa tentara Rusia menembaki beberapa kota Ukraina karena kekuatan serangan utamanya terhenti di utara Kyiv. "Kami tidak akan menyerah. Kami tidak punya tempat untuk mundur. Sudah banyak yang tewas dalam perang ini dan sayangnya jumlah ini hanya akan bertambah," kata Klitschko dikutip dari Reuters, Kamis, 3 Maret 2022.
Ia berbicara dari tempat penampungan di Kyiv. Dia mengatakan sekitar setengah dari 3 juta penduduk kota telah pergi. Pihak berwenang juga telah mengevakuasi banyak anak yatim piatu ke Polandia dan Jerman. "Situasinya tegang dan orang-orang khawatir," katanya.
"Kota ini membutuhkan kedamaian dan langit yang damai. Penduduk Kyiv telah berada di ruang bawah tanah mereka tanpa henti selama seminggu sekarang karena alarm serangan udara berbunyi sepanjang waktu," ujar laki-laki berusia 50 tahun tersebut.
Situasi area dekat gedung pemerintahan daerah setelah serangan rudal Rusia di Kharkiv, Ukraina, 1 Maret 2022. Sedikitnya 10 orang tewas dan 35 terluka dalam ledakan itu. Press service of the Ukrainian State Emergency Service/Handout via REUTERS
Dengan jalan-jalan kosong, apotek yang tutup dan kurangnya logistik makanan, Kyiv masih bernasib lebih baik daripada Kota Kharkiv di timur laut Ukraina. Diserbu Rusia, kata Vitali, kota tersebut dibiarkan tanpa listrik atau air. Menurut dia, Rusia juga sedang berusaha mengepung Kyiv. "Anda berada di tangan satu orang dengan satu ambisi untuk membangkitkan kembali Uni Soviet. Untuk ambisi satu orang, kami membayar harga yang sangat tinggi."
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa operasi militer khusus itu bertujuan untuk melindungi Rusia yang dianiaya di Ukraina, bekas republik Soviet yang sekarang ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Namun, bagi Wladimir, alasan Putin tak masuk akal. "Itu tidak masuk akal. Tidak ada alasan untuk menyerang Ukraina," kata Wladimir.
"Ini benar-benar gila. Apa yang terjadi adalah teror. Itu terjadi pada tahun 2022. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh pikiran seseorang," kata Wladimir, yang bertugas untuk membantu memindahkan makanan dan obat-obatan di sekitar kota.
"Kamu tidak tahu apakah akan berhasil melewati hari besok. Malam-malam itu, mendengar ledakan sepanjang malam dan menembak di jalan, itu membuatmu merasa khawatir," ujar dia menambahkan.
Dia menyerukan pemutusan semua hubungan bisnis internasional dengan Rusia dan pengenaan sanksi lajutan setelah Eropa, Amerika Serikat dan negara lain memutuskan hubungan dengan bank dan bisnis Rusia sebagai reaksi atas invasi. "Kami tidak punya waktu. Kami harus bertindak sekarang, kami harus menghentikan kegilaan ini," ujar Wladimir Klitschko.
Baca juga : Mantan Petinju Wladimir Klitschko Bersaudara Masuk Daftar Hitam Vladimir Putin