TEMPO.CO, Jakarta - Legenda tenis asal Australia, Margaret Court, ikut menanggapi momen perpisahan Serena Williams di turnamen US Open 2022. Ia menilai tidak mendapat pujian atau perhatian yang sama dari dunia tenis atas pencapaian yang sudah didapatnya. Bahkan, Serena tidak menyinggungnya.
Margaret Court merupakan salah satu legenda tenis di nomor tunggal putri. Sepanjang karirnya, selama periode 1960-1973, ia sudah mengoleksi 24 gelar grand slam. Serena Williams yang secara luas dikenal dan disebut-sebut sebagai petenis terbaik sepanjang masa hanya berjarak satu trofi dengan Court alias mengoleksi 23 gelar juara grand slam di era turnamen terbuka.
“Serena, saya mengaguminya,” kata Court kepada Britain’s Daily Telegraph. “Tapi kurasa dia tidak pernah mengagumiku.”
Di sisi lain, Court yang kini menginjak usia 80 tahun merasa kecewa dengan Serena yang tidak menyebut soal lawan terakhirnya, yakni Ajla Tomljanovic. "Saya pikir itu buruk karena Williams tidak menyebut lawannya lebih banyak ketika dia berbicara. Kami diajari untuk menghormati lawan kami. Kami saling menghormati," tuturnya.
Sebelumnya, impian Serena Williams untuk mengakhiri karier gemilangnya dengan sebuah gelar juara tak kesampaian. Petenis Amerika Serikat itu tersingkir di babak ketiga US Open 2022 setelah dikalahkan petenis Australia Ajla Tomljanovic, Jumat, 2 September 2022.
Lebih lanjut, Court merasa sudah dianggap menjadi persona non grata (seseorang yang tidak diharapkan ada atau hadir) di dunia tenis. Klaim itu muncul karena sikap tegas Court yang menentang pernikahan sesama jenis di negaranya.
Bahkan, ia menilai, media saat ini enggan menyebut namanya. "Kehormatan belum ada untuk apa yang saya lakukan. Di negara saya sendiri, saya telah diberi gelar namun mereka masih lebih suka tidak menyebut saya," tutur Court.
Padahal Court menuturkan bahwa prestasi antara dirinya dan Serena Williams tidak dapat dibandingkan karena perbedaan era. Court lantas mengatakan soal permainannya yang masih stabil dengan meraih 24 kemenangan dari 25 laga usai menikah dan mempunyai anak selama turnamen tenis di era amatir. Sementara Serena belum bisa meraih gelar slam sejak memiliki anak.
"Kami tidak memiliki psikolog atau pelatih. Ini adalah dunia yang sama sekali berbeda. Itulah hal yang mengecewakan bagi saya. Para pemain hari ini tidak menghormati masa lalu," ujar Court.
Sementara itu, Ajla Tomljanovic tidak bisa menutupi rasa kecewa karena menghentikan karier Williams di US Open 2022. "Saya merasa sangat menyesal hanya karena saya mencintai Serena sama seperti kalian," katanya kepada penonton. "Apa yang dia lakukan untuk saya, untuk olahraga tenis, luar biasa."
"Saya tidak pernah berpikir saya akan memiliki kesempatan untuk bermain dengannya di pertandingan terakhirnya ketika saya ingat menontonnya di semua final, jadi ini adalah momen yang tidak nyata bagi saya."
Ajla Tomljanovic mengatakan dia juga tidak percaya bahwa dia bisa memenangi pertandingan atas Serena Williams.
Baca: Akhir Sebuah Era, Ketika Serena Williams Jalani Pertandingan Terakhirnya di US Open 2022
REUTERS | ESPN | DESY A.P