Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Piala Dunia 1994, Kisah Tragis Andres Escobar Ditembak Mati Usai Gol Bunuh Diri

image-gnews
Andres Escobar. eltiempo.com
Andres Escobar. eltiempo.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEuforia Timnas Kolombia pada gelaran Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat sangat tinggi. Kala itu, Kolombia berhasil finis di puncak grup usai menekuk Timnas Argentina dengan skor 5 - 0.

Namun, kebahagiaan tersebut segera sirna ketika salah satu pemain Timnas Kolombia, Andres Escobar, secara tidak sengaja melakukan tendangan gol bunuh diri.

Tidak hanya Timnas Kolombia gagal melaju hingga putaran final, tetapi Andres Escobar juga kehilangan nyawanya akibat gol bunuh diri tersebut?

Baca: Piala Dunia 1994 Penuh Drama di Negeri Abang Sam

Perang Saudara dan Bandar Judi

Dikutip dari situs berita The Sun, banyak pihak menduga kematian Andres Escobar berkaitan erat dengan perang saudara dan bandar judi yang bertebaran di Kolombia.

The Sun melaporkan meskipun tingkat pembunuhan di Kolombia sedang menurun saat itu, perang saudara dan tindak kejahatan berkembang pesat selama tahun 1990-an di Kolombia. 

Alhasil, gol bunuh diri Escobar hingga berujung pada kekalahan Timnas Kolombia atas tuan rumah, Timnas Amerika Serikat, dengan skor 2 - 1 diperkirakan berhubungan dengan anggota atau bos kartel narkoba yang memasang taruhan besar dalam pertandingan tersebut. 

Saat itu, The Sun menyebut bahwa teman-teman Escobar sempat melarangnya untuk bepergian dan memintanya bersembunyi hingga ketegangan usai pertandingan mereda. Namun, ia mengatakan bahwa ia harus bertemu orang-orang

‘Saya Harus menunjukkan wajah saya kepada orang-orang,” kata Andres Escobar seperti dikutip dari The Sun. 

Andres Escobar Ditembak Mati hingga 6 Kali

Sebab keinginannya untuk berinteraksi dengan orang-orang atau penggemarnya, beberapa hari setelah pertandingan, Andres Escobar dibunuh saat duduk di mobilnya di luar kelab malam di Kota Medellín, Kolombia.

Escobar ditembak sebanyak enam kali dan pembunuhnya diketahui sempat meneriakkan kata “Gol” seiring tembakan yang dikeluarkan. Jumlah dan teriakan ini belakangan diketahui sesuai dengan jumlah ucapan “Gol” komentator ketika pertandingan dan kekalahan Timnas Kolombia terjadi. 

Usai kejadian pembunuhan tersebut, The Sun melaporkan bahwa pengawal bosa narkoba bernama Humberto Castro Muñoz ditangkap keesokan harinya dan ia mengaku atas pembunuhan Andres Escobar. 

Pemakaman dan Patung Andres Escobar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah peristiwa pembunuhan Andres Escobar, sejumlah sumber memberitakan bahwa setidaknya terdapat 120.000 orang yang menghadiri pemakaman Escobar. 

The Sun melaporkan bahwa sebagian orang masih merayakan peringatan kematian Andres Escobar setiap tahun. Bahkan, mengutip Footy Analyst, sekitar 8 tahun atau pada 2002 dibangun patung Andres Escobar di kota kelahirannya di Kolombia.

Patung tersebut berwarna perak keputihan dengan penggambaran Escobar sedang menangkap bola dengan kakinya.

Ancaman Serupa saat Piala Dunia 2018 

Ancaman yang menimpa Andres Escobar saat Piala Dunia 1994 diduga sempat terulang dalam gelaran Piala Dunia 2018. Kali ini, gelandang Timnas Kolombia, Carlos Sanchez, menjadi target pembunuhan.

Ancaman pembunuhan tersebut diterima oleh Sanchez usai ia mendapatkan kartu merah ketika Timnas Kolombia bertemu dengan Timnas Jepang saat Piala Dunia 2018 di Rusia. 

Ancaman itu pun membuat saudara laki-laki Escobar, Santiago, turut angkat bicara. “Sebagai seorang saudara yang telah melalui ini, saya tahu apa yang harus dipikirkan mereka (keluarga Sanchez), dan saya tidak ingin ada yang mengalami itu (pembunuhan),” kata Santiago seperti dikutip The Sun. 

Untungnya, ancaman pembunuhan tersebut tidak dilancarkan dan hingga berita ini ditulis Carlos Sanchez masih hidup. Saat ini, ia diketahui bermain sebagai gelandang bertahan untuk klub asal Kolombia, Independiente Santa Fe.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca juga: Lagi Pemain Sepak Bola Ditembak di Kolombia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

6 jam lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

1 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

2 hari lalu

Pemain Arema FC Greg Nwokolo. (ANTARA/HO-MO Arema FC)
Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

Maarten Paes menjadi naturalisasi kesekian untuk timnas Indonesia. Berikut pemain naturalisasi yang tak penuhi ekspektasi.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

3 hari lalu

Cesar Luis Menotti. (Antara/Argentine Football Association)
Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

Pelatih legendaris Cesar Luis Menotti yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 meninggal dunia. Lionel Messi ucapkan duka cita.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

5 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri