TEMPO.CO, Jakarta - Nama petarung Muay Thai dari Thailand, Rodtang Jitmuangnon, kini tengah menjadi perbincangan publik karena menikah dengan rekan sesama petarung, Aida Looksaikongdin. Kabar bahagia ini disampaikan laki-laki berjuluk ‘The Iron Man’ tersebut di laman media sosial pribadinya baru-baru ini.
Salah satu yang jadi perhatian adalah putusan Rodtang untuk berpindah agama setelah menikah. Sebelum sebelumnya ditahbiskan menjadi biksu Buddha, tetapi tak lama setelah pernikahan dia mengumumkan dia masuk Islam, agama yang sama dengan Aida.
Pernikahan petarung yang akrab disapa Rodtang ini digelar menjelang perebutan juara dunia muay thai dan kickboxing, ONE Championship. Dia adalah pemilik rekor lebih dari 250 kemenangan pada usia 21 tahun. Selain itu, dia juga termasuk dalam jajaran petarung tak terkalahkan di Muay Thai maupun Kickboxing. Berikut ulasan lebih lengkap mengenai profil Rodtang, petarung Muay Thai dari Thailand.
Profil Singkat Rodtang
Rodtang adalah salah satu petarung profesional dari seni bela diri Muay Thai yang telah menjalani 300 laga pertarungan dengan catatan fantastis lebih dari 250 kemenangan. Selain dijuluki The Iron Man, laki-laki yang lahir pada tahun 1997 ini juga dijuluki rahang baja karena ketahanan tubuhnya selama bertarung. Berikut biodata singkat dari Rodtang.
Nama lengkap: Tinnakorn Srisawat
Nama arena: Rodtang Jitmuangnon
Nama panggilan: Rodtang
Julukan: The Iron Man, Rahang Baja
Tempat lahir: Pattalung, Thailand
Tanggal lahir: 23 Juli 1997
Kewarganegaraan: Thailand
Tinggi: 168 cm
Tim: Jitmuangnon atau Yokkao.
Perjalanan Karier Rodtang
Rodtang adalah anak ke-8 dari 10 bersaudara. Dia tinggal di Provinsi Pattalung, yang terletak di selatan Thailand dan dikenal sebagai salah satu daerah yang berada di bawah garis kemiskinan.
Ayah Rodtang seorang buruh kasar dan ibunya bekerja sebagai tenaga panggilan dan ibu rumah tangga. Pekerjaan kedua tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang banyak. Akhirnya, Rodtang dan saudaranya bekerja keras untuk mencari uang tambahan sejak kecil.
Pada usia tujuh tahun, dia berkenalan dengan olahraga seni bela diri Muay Thai. Awalnya, Rodtang adalah seorang anak pemalu yang selalu menghindari konflik. Bahkan, dia tidak memiliki ketertarikan untuk mengikuti kompetisi. Namun, dengan motivasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Rodtang mulai berlatih Muay Thai dan mencari uang dengan mengikuti pertarungan di skala lokal.
Rodtang akhirnya melakukan debutnya sebagai petarung Muay Thai profesional di usia 10 tahun. Menyadari olahraga yang satu ini dapat memberinya penghasilan, Rodtang memutuskan untuk memasuki ring dengan semangat membantu keluarganya. Setelah itu, pada usia 14 tahun dia memberanikan diri untuk pindah ke Bangkok dan bergabung bersama klub Jitmuangnon Gym.
Di klub Jitmuangnon ini, Rodtang menerima pelatihan yang lebih baik. Dia juga memutuskan menetap di Bangkok untuk latihan penuh dan mengejar mimpinya menjadi Juara Dunia.
Ketekunan Rodtang ternyata membuahkan hasil dengan menjuarai berbagai kompetisi Muay Thai bergengsi, mulai dari Omnoi Stadium hingga MAX Muay Thai. Kehidupannya pun mulai berubah ketika Rodtang resmi bergabung dengan ONE Championship di 2018 lalu. Berlaga di divisi Flyweight Muay Thai, dia berhasil menjadi perbincangan saat menjalani laga perdananya di ONE Championship melawan Sergio Wielzen.
Sejak saat itu, nama Rodtang selalu menjadi perbincangan dunia Muay Thai karena memiliki gaya pertarungan yang unik. Kurang dari setahun di ONE Championship, Rodtang berkesempatan menantang juara divisi flyweight, Jonathan Haggerty. Tanpa diduga, petarung asal Thailand ini berhasil mengalahkan sang juara bertahan di ronde keempat. Dia meraih kemenangan melalui putusan bulat juri dan menjadi juara Flyweight Muay Thai baru.
Sejak kemenangannya itu, Rodtang berhasil mempertahankan gelar juaranya hingga empat kali berturut-turut. Dia juga sukses memenangkan semua pertandingan di divisinya dan menjadi petarung yang tak terkalahkan.
VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI
Pilihan Editor: 10 Atlet Terkaya di Dunia, Messi Masuk, Ronaldo Tidak
