TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic memainkan beberapa pertandingan tenis terbaik menjelang Wimbledon 2023. Berusia 36 tahun dengan rekor pemilik gelar 23 Grand Slam, petenis Serbia itu berusaha mendominasi permainan nomor tunggal putra sepanjang tahun ini.
Jika memenangkan Wimbledon, ia memenangkan mahkota Grand Slam ke-24 sepanjang kariernya. Petenis Serbia itu mencapai puncak dengan merebut gelar ke-23 di Prancis Terbuka awal Juni ini. Ia mengalahkan rival-rival yang lebih muda termasuk Carlos Alcaraz di semifinal dan Casper Ruud dalam perebutan gelar.
Djokovic, yang melampaui rekor Rafael Nadal, telah memenangkan 11 dari 13 final Grand Slamnya setelah berusia 30 tahun. Juara bertahan Wimbledon itu tidak ingin melambat di panggung terbesarnya di Inggris. “Tentu saja, perjalanan masih belum berakhir. Saya merasa jika saya memenangkan Grand Slam mengapa berpikir untuk mengakhiri karier yang sudah berjalan selama 20 tahun.” kata dia dikutip dari Reuters.
"Jadi saya masih merasa termotivasi, masih merasa terinspirasi untuk memainkan tenis terbaik di turnamen ini di Grand Slam. Itu adalah yang paling diperhitungkan dalam sejarah olahraga kami. Saya sudah menantikan Wimbledon," ujar Djokovic.
Peluang Djokovic melaju terbuka lebar. Nadal bakal absen selama sisa tahun ini, runner-up tahun lalu Nick Kyrgios juga masih berjuang mendapatkan kebugarannya dan petenis nomor satu dunia Alcaraz tidak berpengalaman di lapangan rumput Wimbledon. Meskipun Alcaraz sukses di Queen's Club, Djokovic sebagai favorit juara.
Debat GOAT di Tenis Dunia
Djokovic telah berjaya di All England Club dalam empat edisi terakhir. Ia kehilangan Wimbledon 2020 ketika Grand Slam tidak diadakan karena pandemi COVID-19. Ia memiliki peluang untuk menyamai rekor delapan gelar Wimbledon Roger Federer.
Juara Australia Terbuka juga dapat mengambil langkah besar lainnya untuk menyelesaikan kalender Grand Slam. Ia bisa memenangkan empat gelar utama dalam setahun. Ia hampir meraihnya pada 2021, tetapi gagal setelah kalah di final AS Terbuka dari Daniil Medvedev.
Pencapaian tersebut dapat semakin mengukuhkan status Djokovic sebagai Yang Terbesar Sepanjang Masa alias GOAT di mata para penggemar, pakar, dan banyak mantan pemainnya. Mantan pelatihnya Boris Becker, tidak ragu menyebut Djokovic sebagai pemain tersukses di dunia.
"Setiap generasi memiliki bintangnya sendiri. Tidak adil sekarang untuk mengatakan yang satu lebih baik dari yang lain. Tapi bagaimanapun, dia yang paling sukses," kata Becker.
"Determinasi, ambisi, semangat. Apa yang telah kita lihat, betapa mudahnya dia mengalahkan para pemain. Para pemain mudalah yang mengalami kelelahan, bukan pemain yang berusia 36 tahun. Tidak ada yang mengharapkan ini darinya, kecuali dirinya sendiri. Dia berbicara tentang mimpi yang dia alami saat masih kecil," kata dia menambahkan.
Pilihan Editor: Manchester United Kontak Brighton untuk Transfer Moises Caicedo, Mason Mount Mentok?