TEMPO.CO, Jakarta - John Isner tak kuasa menahan air mata saat bicara dengan wartawan di arena US Open 2023. Pria Amerika itu menjalani hari terakhirnya sebagai petenis profesional, Kamis, 31 Agustus 2023.
Petenis berusia 39 tahun tersbut terlihat meletakkan dagunya pada tangan yang terkepal. Kata-katanya keluar perlahan, dengan air mata meleleh di pipinya.
Beberapa saat sebelumnya, ia baru saja menjalani dua laga terakhir dalam kariernya. Dua-duanya berujung dengan kekalahan.
Di nomor tunggal putra, ia kalah 3-6, 4-6, 7-6 (3), 6-4, 7-6 (10-7) dari petenis peraih wild card asal Amerika, Michael Mmoh. Di ganda putra, bersama rekan senegaranya, Jack Sock, ia dikalahkan Robert Galloway dan Albano Olivetti dengan skor 6-2, 3-6, 7-6 (10-3).
Seusai laga, ia tampak emosional saat diwawancarai. Dalam konferensi pers, ia juga menangis.
“Ini telah menjadi bagian besar dalam hidup saya. Sulit untuk mengucapkan selamat tinggal. Itu tidak mudah,” kata dia. “Tetapi pada akhirnya, hari ini akan tiba. Sulit untuk mempersiapkan emosinya.”
“Tentu saja ada banyak kekecewaan dengan hasil pertandingan tunggal saya hari ini, tapi di saat yang sama juga banyak rasa syukur, karena bisa bermain untuk terakhir kalinya dalam suasana seperti itu."
Ia sudah bersiap sangat keras untuk US Open 2023, melawan stamina yang kian menurun digerogoti usia.
"Itu sangat keren. Seperti yang saya katakan di lapangan, itulah mengapa saya bekerja keras," kata dia.
“Sulit untuk menjelaskan betapa buruknya keadaan tubuh saya - saya tidak membicarakan hal ini saat ini, tetapi secara umum, memang demikian akhir-akhir ini."
"Jadi semua yang saya lakukan untuk membuatnya siap bermain, ada banyak hal yang harus dilakukan. Saya ingin sekali lagi tampil di US Open dan mampu mewujudkannya.”
Sosok John Isner
John Isner, yang memiliki tinggi badan 2,02 meter, menjadi pemain profesional pada 2007. Ia mencapai karier tertingginya dengan menempati peringkat delapan dunia. Dia memenangkan 16 gelar tunggal, yang terbesar adalah juara Miami Terbuka 2018
Dia juga akan terus dikenang sebagai pemegang rekor pertandingan tenis profesional terlama. Saat melawan pemain Prancis Nicolas Mahut di Wimbledon 2010, ia bermain selama 11 jam 5 menit dalam rentang tiga hari.
Wimbledon juga menjadi tempat pencapaian terbaiknya di turnamen Grand Slam, yaitu mencapai semifinal pada 2018. Ia dua kali lolos ke perempat final US Open, pada 2011 dan 2018.
REUTERS | ATP
Pilihan Editor: Zhang Zhizhen Bikin Kejutan di US Open 2023 dan Cetak Sejarah buat Cina