TEMPO.CO, Jakarta - Herry Iman Pierngadi atau Herry IP ditunjuk Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI sebagai kepala pelatih sektor ganda campuran utama Pelatnas Cipayung. Pelatih yang akrab disapa Herry IP dan dijuluki “Naga Api” itu disebut telah menyetujuinya.
Herry IP mengatakan akan langsung membuat program pelatihan, termasuk memutuskan siapa yang akan menjadi asisten pelatihnya. Sejauh ini dia memang dinilai banyak pengalaman. Karena itu dia diharapkan bisa mendongkrak prestasi pemain ganda campuran bulu tangkis, seperti Rehan Naufal Kusharjanto / Lisa Ayu Kusumawardani, Rinov Rivaldy / Phita Haningtyas Mentari, dan rekan-rekannya.
“PP PBSI berharap penunjukan ini dapat berdampak positif bagi kedua sektor tersebut dalam hal peningkatan performa sehingga tujuan meloloskan para pemain ke Paris 2024 serta menjaga tradisi medali emas Olimpiade tetap terjaga,” tulis keterangan rilis yang dibagikan tim media PBSI, Jumat, 1 September 2023.
Profil Herry Iman Pierngadi
Herry Iman Pierngadi atau acap disebut Herry IP lahir di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung pada 21 Agustus 1962. Pria yang genap berusia 61 tahun belum lama ini itu dikenal sebagai pelatih bulu tangkis Indonesia yang berspesialisasi dalam melatih ganda putra. Dia bergabung dengan dengan Dewan Nasional PBSI sejak 1993. Awalnya Herry IP menangani pasukan Nasional Pratama Indonesia untuk talenta yang akan datang.
Namun sejak 1999, dia menjadi pelatih dan pelatih utama ganda putra di pusat pelatihan Nasional Pelatnas Cipayung. Saat itu dia menggantikan Christian Hadinata yang diangkat sebagai Direktur Pelatnas Nasional PBSI. Sembari menjadi pelatih di pelatihan nasional, Herry juga menjadi pelatih di klub PB Tangkas. Tetapi, dia memutuskan melepaskan kontrak dengan klubnya dan memilih jadi pelatih independen.
Pada 2007, Dewan Nasional PBSI sempat tak menunjuk Herry IP sebagai pelatih. Kala itu, pembinaan ganda putra dipercayakan kepada Sigit Pamungkas. Dia sempat vakum menjadi pelatih buku tangkis pada 2008 hingga 2011. Untuk menghabiskan waktu, Herry IP melakukan berbagai kegiatan di luar bulu tangkis. Pria yang hobi berkicau burung ini membuka bisnis kandang burung.
Selama melatih era 1993 hingga 2008, banyak pasangan ganda putra kelas dunia yang dihasilkan Herry IP. Sebut saja pasangan Chandra Wijaya / Tony Gunawan yang juara Inggris 1999 dan Olimpiade 2000, kemudian pasangan Chandra Wijaya / Sigit Budiarto juara All England 2003 dan World Champions 1997. Selain itu, pasangan Flandy Limpele / Eng Hian, peraih medali perunggu Olimpiade 2004, juga merupakan hasil gemblengnya.
Herry IP kembali dipanggil menjadi pelatih di Pelatihan Nasional Cipayung pada 2011, menggantikan Sigit Pamungkas. Dia diperlukan untuk mementori sektor ganda putra Indonesia yang mengalami penurunan dalam prestasi. Perlahan namun pasti, Herry mulai menunjukkan pengaruh positifnya. Dia berhasil meningkatkan prestasi ganda putra Indonesia.
Sebelumnya, pebulu tangkis Hendra Setiawan memutuskan hengkang dari pelatihan nasional. Hadirnya Herry IP membawa pemain itu kembali. Kembalinya Hendra merupakan tonggak penting. Dia kemudian dipasangkan dengan Mohammad Ahsan yang sebelumnya duet dengan Bona Septano. Di tangan Herry IP, pasangan baru ini melejit dalam waktu singkat. Mereka berhasil memenangkan dua gelar All England Open yakni pada 2014 dan 2019. Mereka juga meraih medali emas di Asian Games.
Anak didik Herry IP yang tak kalah mentereng lainnya adalah Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, pasangan ganda putra ini pernah berada di ranking satu dunia. Mereka berhasil menggaet All England Open dua tahun berturut-turut pada 2017 dan 2018. Tak Cuma itu, pasangan Marcus dan Kevin juga berhasil berkalung Medali Emas di 2018 Asian Games. Berkat sumbangsihnya, Herry IP didapuk anugerah Penghargaan Olahraga Indonesia sebagai “Pelatih Terbaik Tahun 2018.
Pilihan Editor: Herry IP Latih Ganda Campuran Indonesia, Ini Komentar Fajar Alfian danMarcus Gideon