TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Spanyol telah mengajukan gugatan terhadap Luis Rubiales dengan tuduhan pelecehan seksual dan pemaksaan karena mencium bibir seorang pemain, Jennifer Hermoso, tanpa persetujuannya setelah final Piala Dunia Wanita 2023. Hal itu disampaikan kantor kejaksaan negara pada Jumat, 8 September 2023.
Rubiales, presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang kini diskors, mencium bibir Hermoso saat upacara penghargaan setelah Spanyol mengalahkan Inggris untuk memenangi gelar pada 20 Agustus lalu di Sydney, Australia.
Jaksa mengajukan kasus terhadap Rubiales ke Pengadilan Nasional Spanyol di Madrid dua hari setelah Hermoso secara resmi menuduhnya melakukan pelecehan seksual.
Menurut undang-undang persetujuan seksual yang disahkan tahun lalu, Rubiales bisa menghadapi denda atau hukuman penjara satu hingga empat tahun jika terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual. Undang-undang baru ini menghilangkan perbedaan antara "pelecehan seksual" dan “penyerangan seksual", yang memberikan sanksi terhadap tindakan seksual apa pun yang tidak disetujui.
Jaksa menambahkan bahwa Rubiales bisa saja melakukan tindakan pemaksaan ketika, menurut Hermoso, dia menekannya untuk berbicara membela dirinya segera setelah orang-orang mengkritik perilakunya.
Baca Juga:
Rubiales berkukuh bahwa ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Hermoso membantah hal itu dalam pernyataannya dan melalui serikat pemain.
Jaksa telah meminta hakim agar Rubiales hadir di hadapan pengadilan untuk memberikan kesaksian awal. Jika hakim Pengadilan Nasional menyetujui pemeriksaan kasus tersebut, hal ini akan mengarah pada penyelidikan pengadilan formal yang akan berakhir dengan rekomendasi agar kasus tersebut dihentikan atau dilanjutkan ke pengadilan.