TEMPO.CO, Jakarta - Di ajang pesta olah raga seperti Asian Games 2023, banyak dipertandingkan sejumlah cabor seru. Namun salah satu yang paling menguras tenaga adalah pentathlon. Olahraga ini menggabungkan 5 olahraga. Untuk memenanginya, atlet harus memiliki banyak kemampuan dan kekuatan fisik mulai dari lari, berenang, bermain anggar, hingga menembak.
Pentathlon pertama kali muncul di Yunani Kuno. Merujuk laman Britannica.com pentathlon mencakup perlombaan lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing, dan pertandingan gulat.
Pentathlon Yunani diadaptasi untuk kompetisi atletik modern dengan menetapkan jarak sprint 200 meter dan mengganti cabang gulat dengan lari 1.500 meter. Acara ini diikutsertakan dalam Olimpiade dari tahun 1912 hingga 1924.
Pentathlon Yunani Kuno terdiri dari lima disiplin yaitu lari jarak pendek sekitar 200 yard, lempar lembing, lempar cakram, lompat jauh dan gulat. Pemenang pentathlon dianggap sebagai juara atletik sejati.
Setelah menghilang selama beberapa abad, pentathlon kembali muncul dalam Olimpiade modern. Pierre de Coubertin, pendiri Olimpiade modern, memasukkan pentathlon sebagai salah satu cabang olahraga inti pada Olimpiade pertama di Athena pada tahun 1896.
Awalnya pentathlon diselenggarakan selama lima hari, kemudian dipersingkat menjadi empat hari pada tahun 1984 dan menjadi satu hari pada tahun 1996.
Mengutip olympics.com Pentathlon modern terdiri dari lima disiplin yang berbeda dari versi Yunani kuno. Terdiri dari anggar yaitu turnamen round-robin yang terdiri dari duel épée satu menit satu sentuhan. Ada juga kompetisi berenang dengan gaya bebas menempuh jarak 200 meter.
Pentathlon juga menggabungkan disiplin menembak dan berlari. Peserta bergantian antara tiga putaran menembak pada lima sasaran dalam periode 70 detik dan berlari sejauh 1.000 meter.
Lain lagi berkuda. Kompetitor akan menarik kuda asing untuk kompetisi show jumping di lapangan sepanjang 350 hingga 450 meter dengan 12 rintangan.
Pentathlon modern berubah seiring waktu. Namun, intinya tetap sama yaitu untuk menguji atlet dalam berbagai keterampilan dan kemampuan.
Pentathlon telah menjadi lambang prestise dalam Olimpiade modern, dan atlet-atlet yang berhasil memenangkan medali pentathlon sering kali dianggap sebagai atlet serba bisa. Olahraga ini juga memiliki komunitas yang kuat di seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari Olimpiade.
Selain itu, modern pentathlon juga memiliki pengaruh dalam menciptakan olahraga modern yang lebih serbaguna. Konsep menggabungkan beberapa disiplin dalam satu perlombaan menjadi pemantik olahraga atletik lainnya, seperti triathlon dan heptathlon.
Pilihan Editor: Asian Games 2023: Timnas U-24 Indonesia Main Hari Ini, Lawan Uzbekistan di Babak 16 Besar