TEMPO.CO, Jakarta - Tyson Fury dan Oleksandr Usyk akan bertarung di Arab Saudi untuk memperebutkan gelar juara dunia sejati kelas berat. Penandatanganan kontrak pertarungan telah dilakukan pada Jumat, 29 September 2023, tetapi pihak penyelenggara belum menentukan tanggal pertarungan.
Fury dari Inggris adalah juara dunia WBC sementara Usyk dari Ukraina memegang sabuk WBA, WBO, IBF, dan IBO. Kedua petinju tersebut sama-sama memiliki rekor tak terkalahkan.
Pertarungan unifikasi yang telah lama ditunggu-tunggu antara keduanya telah gagal di masa lalu. Sebelumnya mereka gagal naik ring di Stadion Wembley, London, di tengah saling tuduh dari kedua belah pihak. Kini, dengan dukungan dan kekuatan finansial dari Arab Saudi, rencana pertarungan keduanya mulai berjalan.
Penyelenggara mengatakan itu akan dipromosikan oleh Queensbury Promotions, Top Rank, K2, dan Usyk17 di Kingdom Arena Riyadh. “Anda tidak bisa lari kelinci lagi Usyk, Anda mengerti," tulis Fury, 35 tahun, di Instagram.
Juara tinju kelas berat terakhir yang tak terbantahkan adalah petinju Inggris Lennox Lewis pada 1999, sebelum era empat sabuk gelar utama saat ini, yaitu WBC, WBA, WBO, dan IBF.
“Ini adalah pertarungan yang semua orang ingin lihat selama beberapa waktu dan sekarang akhirnya terjadi,” kata Ketua Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Turki Al-Sheikh, dalam sebuah pernyataan.
“Ini adalah pertarungan terbesar dalam tinju, dunia akan menyaksikannya, dan kami sangat bangga menjadi tuan rumah tontonan ini sebagai bagian dari perayaan Musim Riyadh edisi keempat.”
Fury akan melawan mantan juara kelas berat UFC Francis Ngannou di Arab Saudi pada 28 Oktober dalam pertarungan sesuai aturan tinju profesional. Pertarungan itu menandai dimulainya Musim Riyadh, sebuah festival olahraga dan budaya musim dingin. Seperti dilansir BBC, mengutip laporan yang belum dikonfirmasi, menyatakan Fury vs Usyk bisa berlangsung pada 23 Desember atau Januari 2024.