TEMPO.CO, Jakarta - Mantan atlet bulu tangkis nasional, Luluk Hadiyanto, buka suara soal kegagalan Indonesia meraih medali di Asian Games 2023 Hangzhou. Menurut dia, tingginya intensitas turnamen yang diikuti oleh para atlet menjadi penyebabnya.
Menurut Luluk, sebelum Asian Games, para atlet telah mengikuti dua kejuaraan berturut-turut. Mneurut dia, kepadatan jadwal membuat para atlet lelah dan jenuh sehingga gagal bermain dengan maksimal.
“Strategi pengiriman pemain ke sebuah turnamen menjadi faktor krusial. Para pemain Indonesia, sebelum Asian Games 2022 dipaksa mengikuti kejuaraan China Open dan Hongkong Open lalu ke Asian Games 2023. Tiga kejuaraan berturut-turut membuat pemain kelelahan dan kejenuhan yang luar biasa,” kata Luluk pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Untuk mengembalikan prestasi bulutangkis Indonesia, Luluk memberikan evaluasi jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat dilakukan. Menurut mantan pemain ganda putra yang berpasangan dengan Alvent Yulianto itu, mengembalikan kepercayaan diri atlet merupakan evaluasi jangka pendek paling realistis dilakukan oleh tim pelatih.
Kepadatan jadwal dan kegagalan di sejumlah turnamen ini merupakan beban psikologis yang berat bagi para atlet. Apalagi, menurut Luluk, beban atlet juga bertambah karena mereka perlu menjalani kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Untuk evaluasi jangka menengah dan panjang, Luluk menyarankan untuk membuat regenerasi dengan sistem pembinaan yang baik. “Saya rasa PBSI sudah tahu sistem pembinaan usia muda sampai dengan elit senior yang baik karena sebelumnya kan PBSI sudah mampu melewati hal-hal seperti ini, dengan catatan mereka mau mendengar dan membina dengan nilai-nilai yang ada,” ujar dia.
Kendati gagal meraih medali di Asian Games 2023, Luluk tetap memberi semangat untuk para atlet yang tampil. Para atlet harus kembali bangkit dan berlatih lebih keras agar prestasi bulutangkis Indonesia dapat kembali meningkat.
“Tongkat estafet bulu tangkis Indonesia yang hebat ada pada pundak para pebulu tangkis nasional saat ini dan para pemain muda. Segera lupakan kekalahan dan berdiri dengan kepala tegak. Berlatih lebih keras agar Indonesia tetap berada di Puncak,” kata Luluk.
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Media PBSI
Pilihan Editor: Fajar / Rian Akui Kerepotan Hadapi Pasangan Taiwan di Perempat Final Asian Games 2023