TEMPO.CO, Jakarta - Banyak peristiwa pada 2023, termasuk di dunia olahraga Indonesia. Peristiwa menyedihkan hingga membanggakan turut disaksikan masyarakat Indonesia sepanjang 2023. Simak tiga peristiwa penting olahraga di Indonesia selama 2023.
Tragedi Kanjuruhan, Malang
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pascapertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Diketahui, insiden satu tahun lalu tersebut menyebabkan ratusan korban meninggal dunia. Tragedi tersebut diawali dengan para penonton yang turun ke lapangan, dalam merespon hal tersebut aparat menembakkan gas air mata yang menyebabkan penonton panik.
Enam hari berselang setelah Tragedi Kanjuruhan, tepatnya pada Jumat, 7 Oktober 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan kronologi kejadian tersebut berdasarkan pemeriksaan dan pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Kejadian tersebut bermula pada 12 September 2022 ketika Panitia Pelaksana pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya mengirim surat kepada Polres Malang terkait permohonan rekomendasi pertandingan, pihak Polres pun meminta panitia mengubah jadwal pertandingan menjadi pukul 15.30 WIB karena pertimbangan faktor keamanan.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh PT Liga Indonesia Baru atau LIB yang pada saat itu beralasan bahwa masalah penayangan siaran langsung hingga kerugian ekonomi. Laga Arema FC vs Persebaya berjalan sesuai dengan rencana awal yakni pada 20.00 WIB dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya, setelah pertandingan selesai penonton pun masuk lapangan hingga empat unit barakuda dikerahkan untuk mengamankan ofisial dan para pemain Persebaya.
Sementara itu, di dalam stadion semakin banyak penonton yang masuk ke lapangan, untuk mencegah semakin banyak penonton yang turun ke lapangan, beberapa personel menembak gas air mata. Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata ke tribun Selatan dengan tujuh tembakan, tribun Utara satu tembakan, dan tiga tembakan ke lapangan.
Langkah tersebut membuat penonton yang masih tertahan di dalam stadion merasa panik dan secara berbondong-bondong meninggalkan stadion melalui pintu utama stadion, dari situlah muncul banyak korban yang mengalami patah tulang, trauma, kepala retak, dan sebagian meninggal karena asfiksia. Hasil investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM menemukan bahwa banyak korban meninggal disebabkan oleh gas air mata kadaluarsa yang ditembakkan oleh polisi.
Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia
FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan federasi internasional itu atas dasar kondisi terakhir di tanah air. Hal itu telah disampaikan FIFA (Fédération Internationale de Football Association) lewat pernyataan resminya, Rabu, 29 Maret 2023.
Sebelumnya, pada 24 Oktober 2019, setelah bersaing dengan Peru, Indonesia dipilih FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. PSSI kemudian memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih menghadapi ajang itu. Lalu, 24 Desember 2020, penunjukan sebagai tuan rumah pada 2021 dibatalkan karena alasan pandemi. Lalu FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kemudian, pada 25 Juni 2022, Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Penolakan terhadap Israel di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia pun mulai muncul sejak dipastikan lolos. Sedangkan, pada Februari 2023, Menpora Zainudin Amali menyebut FIFA meminta Bali sebagai tuan rumah drawing Piala Dunia U-20 2023 pada 31 Maret.
Namun, pada 14 Maret 2023, Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat resmi ke Menpora yang berisikan penolakan terhadap timnas Israel U-20 bermain di Bali. Akhirnya, Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menyatakan FIFA telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali. Penolakan Gubernur Bali terhadap timnas Israel disebut sebagai alasan utama.
Pada 28 Maret 2023, Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan yang memastikan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi mengeluarkan pernyataan ini setelah ramai rumor Indonesia batal jadi tuan rumah. Jokowi kemudian mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu FIFA di Doha, Qatar.
Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 tahun 2023
FIFA menunjuk Indonesia menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Penunjukan tersebut dilakukan dalam pertemuan FIFA Council yang digelar di Markas FIFA, Zurich, Swiss, Jumat, 23 Juni 2023. Piala Dunia U-17 akan digelar 10 November hingga 2 Desember 2023. Sebanyak 24 tim akan ikut serta.
Indonesia sebagai tuan rumah otomatis akan lolos menjadi salah satu peserta, dengan mengirimkan Timnas U-17. Selain itu, hal ini juga mengundang antusias masyarakat Indonesia untuk menonton. Panitia penyelenggara lokal (LOC) juga melaporkan, sampai babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023, total tiket yang terjual di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya; Stadion Manahan, Solo; Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung; dan Jakarta International Stadium mencapai 514.000 lembar.
Dengan jumlah tersebut, maka rata-rata tingkat keterisian stadion di setiap pertandingan, total 44 pertandingan sejauh ini, yakni 11.681 penonton. Target yang diberikan FIFA adalah 10 ribu penonton per pertandingan.
MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | RENO EZA MAHENDRA | FITRA MOERAT RAMADHAN | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Kaleidoskop 2023 Sepak Bola: Dibatalkannya Piala Dunia U-20 hingga Suksesnya Piala Dunia U-17