TEMPO.CO, Jakarta - Jannik Sinner masih menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai juara Grand Slam setelah kemenangannya di Australian Open 2024. Namun petenis Italia berusia 22 tahun itu telah bertekad menjadi petenis nomor satu dunia.
Petenis peringkat empat dunia itu bangkit dari ketinggalan dua set di Rod Laver Arena untuk mengalahkan juara US Open 2021 Daniil Medvedev dari Rusia dengan skor 3-6, 3-6, 6-4, 6-4, 6-3 dan merebut turnamen besar pertamanya bulan lalu, setelah mengalahkan peringkat teratas Novak Djokovic di semifinal.
Sinner juga mengalahkan Djokovic di babak penyisihan grup ATP Finals dan semifinal Piala Davis musim lalu serta peningkatan stabilnya menandai dia sebagai petenis nomor satu di masa depan.
"Mari kita lihat, saya tidak suka berbicara tentang peringkat. Saya hanya mencoba untuk bahagia di lapangan dan berkembang sebagai pemain," kata Sinner kepada ATP menjelang Rotterdam Terbuka, di mana ia menghadapi petenis tuan rumah Botic van de Zandschulp di pertandingan pembukanya, Selasa, 13 Februari 2024.
"Hanya itu yang bisa saya kendalikan. Saya senang berada di peringkat empat saat ini. Yang pasti mimpi saya adalah menjadi nomor satu dunia dan saya akan bekerja sekeras yang saya bisa,” ujarnya.
Sinner memuji dukungan keluarganya setelah mengangkat trofi di Melbourne Park tetapi mengatakan dia belum bertemu orang tuanya di tengah perhatian tambahan yang mengikuti kesuksesannya.
“Itu aneh bagi saya dan bahkan lebih aneh lagi bagi mereka,” kata Sinner. “Saya akan menemui mereka setelah turnamen ini. Saya akan pergi ke tempat orang tua saya.”
"Kami saling menelepon dan ada beberapa jurnalis di luar rumah. Pasti ada sedikit perubahan. Namun saya masih orang yang sama seperti sebelum Australian Open dan orang tua saya, mereka sama.”
REUTERS
Pilihan editor: Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Lolos ke Babak Kedua Qatar Open 2024