TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin berambisi untuk merebut gelar juara Olimpiade di Paris.“Keinginan terbesar saya adalah memenangkan emas di Olimpiade 2024 Paris,” kata Marin, dikutip dari situs web Olimpiade, Minggu, 31 Maret 2024.
Marin telah bertahun-tahun menderita dua cedera lutut serius dengan masa pemulihan yang lama. “Saya tidak tahu berapa persentase (penampilan) saya sejauh ini. Saya meyakini akan berada dalam kondisi 100 persen untuk Olimpiade. Saya tidak meragukan itu,” kata Marin.
Mengenal Carolina Marin
Carolina Marin lahir pada 15 Juni 1993. Mulanya, ia menekuni bidang tari Flamenco. "Sejak usia tiga tahun, saya sudah berkenalan dengan tari Flamenco. Tarian itu memang sangat terkenal di negara saya. Makanya saya tertarik untuk mempelajarinya, bahkan bercita-cita menjadi penari Flamenco profesional," katanya dikutip Antara.
Tapi, kehidupannya berubah setelah dia mengenal bulu tangkis. Ia menjadi atlet dunia yang membuat namanya tersohor sebagai pebulu tangkis.
“Saya mengenal bulu tangkis pada usia delapan tahun, berkat teman sekolah. Sejak itu, saya jatuh cinta dengan olahraga ini, dan seiring berjalannya waktu, olahraga ini menjadi gaya hidup saya,” katanya dikutip dari situs web Olympics.
Tak nyana, minatnya terus berkembang makin kuat bermain bulu tangkis. Sampai seterusnya, ia memantapkan minatnya sepenuhnya menjadi atlet cabang olahraga tersebut. Pada usia 13 tahun, ia memenangkan kejuaraan nasional pertama. Kerja keras dan ketekunannya membawanya ke Joaquín Blume Residence di Madrid, tatkala dia bertemu calon pelatihnya, Fernando Rivas.
Carolina meraih prestasinya dalam kejuaraan Eropa 2022 di Madrid, dan Indonesia Masters 2023. Ia dua kali berturut-turut memenangkan di sirkuit Tur Dunia BWF, termasuk All England Open 2024. Ini turnamen terpenting setelah kejuaraan dunia. “Apa yang saya lakukan terutama adalah bekerja keras dalam aspek mental, percaya diri melakukan latihan yang baik,” katanya.
Manis pahitnya menjadi atlet telah dirasakannya. Carolina mengalami robekan anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kanannya pada 2019. Setelah pulih dari cedera, Carolina mengalami ACL di lutut kirinya disertai dengan cedera meniskus ganda sebelum Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan ulang pada 2021. Ia terpaksa absen dalam olimpiade ini.
Kini ia menargetkan ingin mendpaat medali emas di Olimpiade Paris 2024. Persiapannya untuk Olimpiade akan dimulai sekitar dua bulan menjelang turnamen tunggal putri Olimpiade, yang akan berlangsung dari 27 Juli hingga 5 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Berita Bulu Tangkis: Carolina Marin Incar Medali Emas Olimpiade Kedua di Paris