TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengungkapkan kunci sukses mengalahkan wakil Cina Shi Yu Qi untuk kemudian lolos ke final Badminton Asia Championships 2024. Ia mengaku sempat tertekan sehingga penerapan strateginya tidak berjalan lancar, terutama di game pertama dan game kedua.
Jonatan, sebelumnya, menyingkirkan Shi Yu Qi dengan skor 18-21, 21-19, 21-12 dalam laga yang digelar di Ningbo, Cina pada Sabtu, 13 April 2024. Sempat tertinggal lebih dulu, atlet berusia 26 tahun mampu membalikkan keadaan pada game kedua dan ketiga. Meski begitu, dia hampir saja kehilangan game kedua karena sempat terkejar hingga disamakan lawan walau sempat unggul jauh di awal permainan.
"Di game pertama saya sempat unggul 18 duluan. Di poin-poin akhir saya malah kurang tenang. Penggunaan strategi dan pukulan itu tidak sinkron. Di game pertama dan game kedua akhir, sedikit missed-nya di situ," ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis PBSI, Sabtu, 13 April 2024.
"Di game kedua saat unggul 18-10, sempat kehilangan banyak angka itu bukan karena kehilangan fokus. Tetapi permainan Shi Yu Qi bermain jauh lebih rapi. Pertahanannya lebih rapat juga. Sehingga beberapa kali saya tidak sabar atau pengembaliannya yang tanggung," kata Jonatan menambahkan.
Juara All England 2024 itu tampil apik di game ketiga. Ia mampu menguasai pola permainan dan menekan lawan sehingga banyak pukulannya yang meleset. Jonatan punmencatatkan kemenangan kedelapannya atas Shi Yu Qi dari total 14 kali pertemuan.
Pebulu tangkis berusia 26 tahun itu bersyukur atas keberhasilannya menembus dua final dalam dua turnamen terakhir. "Puji Tuhan atas keberhasilan ini. Semua berkat bantuan Tuhan yang membuat saya bisa bermain dengan baik. Bisa bermain dengan enjoy. Bisa keluar dari tekanan dan senang pastinya dengan kemenangan ini."
Jonatan menjadi satu-satunya wakil Indonesia tersisa di Badminton Asia Championships 2024 setelah tiga wakil lainnya gugur di babak perempat final. Adapun keempat wakil yang dimaksud adalah tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, dan ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Di partai final, Jojo akan menghadapi pemenang pertandingan antara Kodai Naraoka (Jepang) melawan Li Shi Feng (Cina).
