TEMPO.CO, Jakarta - Cindy Ngamba memastikan kontingen pengungsi meraih medali partamanya di Olimpiade Paris 2024. Hal itu dipastikan setelah ia lolos ke babak semifinal olahraga tinju pada Minggu, 4 Agustus.
Ngamba yang lahir di Kamerun tetapi mencari tempat bersuaka di Inggris pada usia 11 tahun, mengalahkan Davina Michel dari Prancis dengan kemenangan angka mutlak untuk mencapai empat besar kelas 75 kg putri yang memastikan palig tidak meraih medali perunggu.
"Sungguh bermakna bagi saya menjadi anggota tim pengungsi pertama yang memenangkan medali," kata petinju berusia 25 tahun yang menjadi pembawa bendera kontingen pengungsi pada upacara pembukaan Olimpiade Paris.
"Saya hanya manusia, seperti pengungsi-pengungsi lainnya," kata Ngamba, yang merupakan lesbian dan ilegal di negara asalnya.
Kontingen pengungsi pertama kali berkompetisi dalam Olimpiade Rio 2016 dan diabdikan untuk wadah bagi orang-orang yang mengungsi secara paksa di seluruh dunia.
Dalam Olimpiade Paris 2024 ada 37 atlet yang masuk kontingen ini. Ngamba lolos kualifikasi tinju dan kini menggenggam tiket semifinal.
"Saya ingin bilang kepada semua pengungsi di seluruh dunia dan pengungsi bukan atlet bahwa kalian harus terus bekerja keras," kata dia seperti dikutip AFP. "Teruslah percaya pada diri sendiri."
"Semoga saja dalam pertandingan berikutnya, saya bisa menuntaskan tugas ini, bukan harapan, saya akan menuntaskannya."
Pilihan Editor: Katie Ledecky Torehkan Rekor, Tegaskan Kehebatan dengan Raih Medali Emas Kesembilan di Olimpiade