TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna mengaku sempat berpikir untuk mundur dari jabatannya sebelum gelaran Olimpiade Paris 2024. Namun, ia mengurungkan niatnya karena ada permintaan dari sejumlah pengurus untuk tetap bertahan.
Agung mengatakan keinginannya untuk mundur muncul setelah prestasi tim bulu tangkis Indonesia sempat mengalami peningkatkan usai pembentukan tim Ad Hoc atau Satuan Tugas Road to Olympic. "Kemarin setelah dipegang sama teman-teman Satgas Road to Olympic itu sebenarnya kan naik tuh prestasinya. Dalam kondisi prestasi naik itu, saya sebenarnya ingin turun. Saya selesai saja di sini," ucap dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.
"Tetapi teman-teman berpendapat berbeda kemarin. Akhirnya saya bilang bagaimana kalau setelah Olimpiade, apa pun hasilnya kita musyawarah nasional. Akhirnya mereka dengan semua keberatannya setuju," kata Agung menerangkan.
Perjalanan Agung sebagai Ketua Umum PP PBSI diakhiri dengan rapor merah bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024. Wakil Indonesia gagal membawa pulang medali emas sekaligus mengulang catatan buruk Olimpiade London 2012. Bedanya, kali ini, wajah PP PBSI sedikit diselamatkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang menyabet medali perunggu.
Ini bukan kali pertama wakil bulu tangkis Indonesia menuai hasil minor dalam ajang multi-event di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna. Masih segar diingatan bagaimana Jonatan Christie dan kawan-kawan mencetak sejarah kelam di Asian Games 2023. Tim Merah Putih untuk pertama kalinya gagal meraih medali.
Desakan mundur, menurut Agung, sudah menggema sejak saat itu. Namun, dia diam dan berfokus mengevaluasi performa para atlet dan tim pelatihnya. Evaluasi juga tidak membuahkan hasil hingga buruknya prestasi berlanjut di Olimpiade Paris 2024. "Saya katakan itu kalau mundur pada saat itu sebenarnya itu namanya nyerah dong," ujar dia.
"Saya katakan sama teman-teman pada saat itu kami ini ikut 188 turnamen internasional. Dari 188 kamu tahu berapa juaranya? 88 kali. Bahwasanya kami mengalami masalah, iya, tapi ini kami respons masalahnya dan kemudian prestasi itu naik," kata Agung menambahkan.
PP PBSI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Surabaya pada 9-10 Agustus 2024. Periode Agung sebagai Ketua Umum baru berakhir pada November 2024, namun dia meminta agar Munas dipercepat. "Jadi saya bukan mundur, tanggal 9 Agustus ini saya memang berakhir. Mempercepat Munas itu inisiatif saya untuk memberi ruang bagi pengurus yang baru."
Wei Keng Liang/Chang Wang dari Cina, mendapatkan ucapan selamat dari Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto seusai pertandingan Perempat Final Ganda Putra Bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, 1 Agustus 2024. Fajar / Rian tersingkir setelah kalah dari Liang/Wang dalam dua gim langsung dengan skor 22-24, 20-22. REUTERS/Hamad I Mohammed
Pilihan Editor: Erick Thohir Minta Liga 1 Tempati Posisi 2 Asia Tenggara, Ferry Paulus Paparkan Langkah-langkah Pembenahan