TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 melahirkan berbagai fakta baru, mulai cetak rekor Olimpiade hingga ritual khusus cuci dan cium kaki sang ibu.
Rizki memastikan medali emas Olimpiade Paris 2024 di pertandingan angkat besi kelas 73 kilogram putra setelah mencatatkan total angkatan snatch dan clean and jerk 354 kilogram. Ia unggul dari wakil Thailand Weeraphon Wihuma yang memiliki catatan total angkatan 346 kg.
Berikut 5 fakta Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Indonesia peraih medali emas Olimpiade Paris 2024:
1. Lifter Indonesia Pertama yang Raih Emas Olimpiade
Rizki Juniansyah tercatat sebagai lifter Indonesia pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade. Sejak keikutsertaan cabang olahraga angkat besi pada Olimpiade Helsinki 1952, prestasi terbaik yang diraih Indonesia adalah medali perak.
Atlet berusia 21 tahun itu pun bersyukur atas keberhasilannya. Ia mempersembahkan medali emas Olimpiade Paris 2024 untuk angkat besi Indonesia. "Alhamdulilah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa membuat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia, Jumat, 9 Agustus.
2. Cetak Rekor Baru Olimpiade
Kemenangan Rizki semakin terasa spesial karena dia juga mencetak rekor baru di Olimpiade Paris 2024. Rizki berhasil menyelesaikan total angkatan clean and jerk dengan membukukan 199 kilogram.
Sebelumnya, Rizki merupakan pemegang rekor dunia junior angkatan snatch dengan total angkatan 157 kilogram. Ia juga pemegang rekor dunia total angkatan snatch dan clean and jerk usai sukses mengangkat bebas sebesar 365 kilogram dalam ajang Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Phuket, Thailand.
3. Atlet Indonesia Termuda Raih Emas Olimpiade
Rizki tercatat sebagai atlet Indonesia termuda yang sukses meraih medali emas Olimpiade. Ia memenangkannya di Paris ketika usianya 21 tahun 1 bulan. Rizki diketahui baru saja merayakan ulang tahun pada 17 Juni lalu.
Catatan tersebut memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang atlet bulu tangkis Susi Susanti saat meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Kala itu, Susi memenangkannya pada usia 21 tahun 5 bulan.
4. Jaga Tren Medali Olimpiade dari Angkat Besi
Rizki turut menjaga tren raihan medali cabang olahraga angkat besi di Olimpiade selama 24 tahun terakhir. Pertama kali, angkat besi Indonesia menyabet medali pada edisi Olimpiade Sydney 2000. Kala itu ada tiga nama yang menyumbangkan medali, yakni Lisa Rumbewas (perak), Sri Indriyani (perunggu), dan Winarni binti Slamet (perunggu).
Sejak saat itu, tren medali dari cabang olahraga angkat besi terus berlanjut pada setiap edisi Olimpiade sampai akhirnya kembali diraih di Paris 2024.
5. Ritual Cuci dan Cium Kaki Ibu
Setiap atlet memiliki ritual masing-masing sebelum mengikuti ajang tertentu, begitu juga dengan Rizki. Ia kerap mencium, mencuci, lalu meminum air bekas mencuci kaki ibunya, Rohaeni Durachim sebelum tampil di berbagai ajang.
Rizki meyakini hal tersebut dapat memberi berkah dan terbukti medali emas Olimpiade Paris 2024 berhasil didapat. "Saya ada dalam rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, Alhamdulilah selalu berkah," ungkapnya dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia, Jumat, 9 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Profil Rizki Juniansyah, Peraih Emas Olimpiade Paris 2024 yang Cetak Rekor Baru