TEMPO.CO, Jakarta - Pemain bulu tangkis tunggal putra Jawa Tengah (Jateng) Richie Duta Ricardo meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 Aceh-Sumut setelah memenangi duel melawan rekannya Zaki Ubaidillah dalam tajuk "All Jateng Final".
Pada pertandingan final di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis, Richie mengalahkan rekannya yang merupakan unggulan pertama itu dengan skor 10-21, 21-18, 21-14.
"Terutama saya mengucapkan puji syukur sama terima kasih kepada Tuhan, keluarga besar. Habis itu orang-orang yang datang ke GOR PBSI di Medan ini suporter saya, terima kasih banyak," kata Richie ketika ditemui awak media setelah pertandingan.
Kemenangan ini terasa spesial karena Richie mampu membalas kekalahannya dari Ubaid di Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier 2023 dengan skor 13-21, 17-21.
Berbicara pembeda pertandingan hari ini dengan satu tahun lalu melawan Ubaid, Richie mengatakan "kepintaran" dalam memahami situasi lawan menjadi faktor penting. Dalam hal ini, ia mengatakan Ubaid sudah "habis" pada gim ketiga. Hal inilah yang ia manfaatkan dengan sangat baik sehingga mampu menutup gim tersebut dengan unggul tujuh poin.
"Mulai dari kepintaran diri masing-masing lah di lapangannya, segimana pintar. Misalnya kayak musuh sudah habis nih, cuma dia kan kadang-kadang enggak memperlihatkan mukanya kalau habis. Jadi kita pintar-pintarin seperti ini," jelas tunggal putra kelahiran Tanjung Pinang, Riau itu.
Sementara itu, Ubaid mengakui kekalahannya pada laga final. Menurutnya, hari ini Richie bermain lebih baik dari dirinya.
"Richie hari ini cukup kuat dan rapat, lagi bagus dia," kata pebulu tangkis asal Sampang, Madura tersebut.
Medali Emas Ganda Campuran
Sementara itu, medali emas nomor ganda campuran diraih pasangan Jawa Barat, Muhammad Rafi Alayman Jafar / Farica Abela. Mereka bangkit dari ketertinggalan dengan mengalahkan Jateng di babak final.
Rafi/Farica meraih emas setelah sempat tertinggal 16-21 dari pasangan Jawa Tengah (Jateng) Michael Owen/Bernadine Anindya Wardana di gim pertama.
Mereka hampir menyerah dua gim dari Owen/Bernadine yang hampir kembali merebut gim kedua. Namun, Rafi/Farica pantang menyerah guna merebut gim kedua yang berjalan ketat dengan skor 25-23, membuat pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga.
Di gim penentuan ini, stamina Owen/Bernadine menurun. Hal ini dimanfaatkan oleh Rafi/Farica untuk tanpa ampun mengalahkan wakil Jateng tersebut dengan skor 21-11.
Ketika ditemui awak media setelah pertandingan, Rafi/Farica menyebut medali emas ini adalah rezeki.
"Ya kuncinya kita rapih aja mainnya ya soalnya mereka tenaganya pada kuat-kuat. Cuman di set kedua mereka keliatan habis jadi kita tahan-tahanin aja," kata Rafi.
"Nah di situ mereka mulai jorok-jorok, dan set kedua kan deuce deuce-an kita belajar lebih tenang lagi aja. Akhirnya memang rezeki kita. Set ketiga saya percaya diri karena sananya udah habis," tambahnya.
Farica menambahkan, kemenangan yang diraih dalam waktu 1 jam 32 menit ini adalah berkat perang "stamina". Menurutnya, siapa yang lebih kuat bermain lama, mereka yang menang.
"Kalau buat aku itu sama-sama bagus. Permainan juga yang lama. Siapa yang mau lebih kuat Itu yang menang," kata Farica.
Ini adalah emas pertama untuk Jabar di bulu tangkis. Juara umum PON Papua 2021 itu berkesempatan menambah emas pada ganda putra melalui Galuh Dwi Putra/Muhammad Gibran Arfiansyah yang melawan wakil Jawa Timur Gilang Krisandi Toyo Pramana/Kleopas Binar Putra Prakoso.
Pilihan Editor: Usia Baru 13 Tahun, Adelia Chantika Aulia Tebar Pesona di Cabang Renang PON 2024, Raih 3 Emas dan Pecahkan 2 Rekor