TEMPO.CO, Jakarta - Tim bola voli putri Jakarta berhasil merebut medali perunggu setelah mengalahkan Jawa Tengah pada pertandingan perebutan tempat ketiga PON 2024 Aceh Sumut di GOR Sumut Sport Center, Deli Serdang, Kamis siang, 19 September. Mereka menang dengan skor 3-0 (25-14, 29-27 dan 25-15).
Hasil ini membuat DKI Jakarta mempertahankan medali perunggu bola voli indoor, setelah pada edisi PON Papua tiga tahun lalu, Cindy Tiara Berliyan serta kolega sama-sama berada di tempat ketiga.
Pada set pertama DKI tampil agresif dan dominan serta sempat banyak mendulang poin sehingga meninggalkan Jateng. DKI akhirnya menang dengan skor 25-13.
Memasuki set kedua, Jateng mulai panas dan memberikan perlawanan sengit, meskipun begitu DKI tetap tampil solid sehingga skor ketat terus terjadi.
Selanjutnya kejar-kejaran angka terus terjadi dan bahkan berlanjut ke rubber game, namun akhirnya DKI dapat mengamankan set ketiga dengan skor 29-27. Pada set ketiga, DKI kembali menunjukkan dominasinya, bahkan skuad asuhan Eko Waluyo tercatat mampu unggul dengan 10 angka pada kedudukan 20-10.
Berada di atas angin, DKI semakin mengendalikan permainan dan terus mendulang poin hingga akhirnya mampu menutup set ketiga dengan kemenangan 25-15.
Komentar Pelatih Jakarta
Pelatih tim bola voli putri Jakarta Eko Waluyo mensyukuri keberhasilan anak-anak asuhnya mempertahankan medali perunggu PON. Ia menyebut hasil itu tidak sesuai dengan target mereka.
Menurut Eko, timnya memiliki ambisi untuk melaju setidaknya ke partai final, namun hal itu tak dapat terwujud karena dikalahkan Jawa Timur pada semifinal.
"Sebenarnya kurang puas, kami inginnya minimal final, tapi kemarin kaget Mega (Megawati Hangestri Pertiwi) datang kan, jadi temen-temen ini kaget," kata Eko.
Diketahui pada pertandingan semifinal kontra Jatim, DKI Jakarta takluk dengan skor 1-3 dan menurut Eko kehadiran Mega membuat rasa percaya diri Jatim meningkat.
"Sebenarnya gak masalah Mega main, tapi timnya yang naik," kata Eko.
Komentar Pelatih Jateng
Pelatih tim voli putri Jawa Tengah Agus Suyanto menilai anak-anak asuhnya masih membutuhkan jam terbang untuk bisa meraih medali pada PON selanjutnya.
"Karena memang masih muda kita matangkan lagi lah, karena memang kurang jam terbang. Mungkin ada yang ke proliga atau sebagainya, nah itu kesempatan untuk anak-anak," ujar dia.
Pilihan Editor: Joe Aditya Jadi Perenang Tersukses di PON 2024, Raih Emas Ke-6 Seraya Pecahkan Rekor Nomor 100 Meter Gaya Bebas