TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan yang menargetkan penampilan fisik seseorang bisa dialami siapa saja termasuk atlet angkat besi Indonesia Nurul Akmal yang telah berlaga di Olimpiade Paris 2024. Nurul sempat alami perlakuan body shaming, sesaat setelah kembali dari Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Perlakuan terhadap lifter itu diterimanya saat acara penyambutan kepulangan atlet-atlet Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis 5 Agustus 2021. Saat itu, para atlet bergantian masuk dan mengambil buket bunga yang diletakkan di meja. Nurul masuk setelah atlet atletik Lalu Muhammad Zohri dan Alvina Tehupeiory. Usai mengambil buket bunga, Nurul kemudian diminta berpose di hadapan awak media, namun tiba-tiba terdengar ada celetukan cukup kencang, “paling kurus.”
Sementara itu, Nurul mengaku tidak terlalu mendengar celetukan tersebut. "Kalau Nurul mungkin enggak terlalu ngeh, apalagi sudah pulang ke Indonesia, senang, jadi enggak ngeh dengan perkataan itu. Nurul tahunya dari media, di-tag sama teman-teman media. Mungkin kalau pribadi Nurul, itu bercanda saja, Nurul enggak ambil hati,” ujar Nurul saat melakukan panggilan video di acara Pagi-Pagi Ambyar, Trans TV, Jumat, 6 Agustus 2021.
Adapun, Nurul Akmal turut berjuang di Olimpiade Tokyo 2020, dan tahun ini kembali mewakili Indonesia di cabag olahraga angkat besi dalam Olimpiade Paris 2024. Nurul turun di nomor +81 kilogram putri. Namun, atlet yang akrab disapa Amel itu hanya menyelesaikan total angkatan snatch dan clean and jerk sebesar 245 kilogram. Ia gagal dalam dua percobaan snatch dan clean and jerk.
Adapun dilansir dari Clarity Clinic, body shaming merupakan bentuk perundungan yang menargetkan penampilan fisik seseorang. Penampilan fisik yang dimaksud mengacu pada berat dan bentuk tubuh, ukuran, gaya, pilihan pakaian, gaya rambut, hingga riasan.
Body shaming bisa berdampak negatif pada mental dan fisik kehidupan seseorang, lantaran penampilan dan citra diri merupakan subjek yang sangat sensitif. Orang yang mengalami body shaming bisa kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak nyaman berada di keramaian.
Lebih lanjut, sejumlah masalah yang bisa timbul akibat body shaming antara lain gangguan kecemasan sosial dan depresi. Dampak body shaming bahkan juga bisa mengakibatkan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Orang yang menderita gangguan tersebut mungkin percaya bahwa mengontrol asupan makanan dapat mengubah penampilan mereka dan menghentikan perundungan yang mereka alami.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | SITI NUR RAHMAWATI | |DEWI RETNO | RANDY FAUZI FEBRIYANSYAH
Pilihan Editor: Kenakan Hijab Saat Tampil di Olimpiade Paris 2024, Nurul Akmal: Saya Bangga