TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI Erick Thohir belakangan disoroti lantaran adanya pemecatan 43 karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Erick juga meninjau kesiapan Stadion Utama Gelora Bung Karno atau GBK yang menjadi venue laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, timnas Indonesia melawan Australia pada 10 September 2024.
Adapun kegiatan misa bersama Paus Fransiskus di GBK akan berlangsung pada Kamis, 5 September 2024, lima hari sebelum laga Indonesia vs Australia.
1. Mengecek Rumput Stadion GBK
Erick Thohir akan mengecek kondisi rumput Stadion GBK, Senayan setelah nanti dipakai acara Misa Kudus yang dipimpin Paus Fransiskus. Stadion ini nanti bakal menjadi tempat berlangsungnya laga Indonesia vs Australia kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Mereka (panitia penyambutan Paus Fransiskus) tidak mau mengganggu jalannya sepak bola Indonesia. Nanti saya dan Pak Sekretaris Jenderal PSSI (Yunus Nusi) akan cek lapangan. Mungkin tanggal 7 (September) atau 8 (September) untuk memastikan kualitasnya baik begitu," katanya, Selasa, 3 September 2024.
2. Tak Menganggu Agenda Sepak Bola
Erick Thohir memastikan, misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama GBK pada Kamis, 5 September 2024, tidak akan mengganggu agenda timnas Indonesia. “Saya juga barusan baca Paus ini hadir dengan tentu fasilitas yang menurut saya luar biasa buat tokoh dunia. Karena Paus ini juga mengajarkan sebuah kesederhanaan,” kata Erick, Selasa, 3 September 2024.
3. Liga 2
"Sekarang kita mendorong bahwa pemain timnas di bawah U-21 harus dimainkan di Liga 2," kata Erick Thohir pada acara jumpa media Liga 2 musim 2024-2025 di Pegadaian Tower, Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Erick mengatakan regulasi pemain muda U-21 Liga 2 ditujukan untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia pada masa mendatang. Liga 2 musim ini mewajibkan seluruh tim untuk mendaftarkan minimal lima pemain muda U-21. Kuota ini bertambah dari musim sebelumnya yang diwajibkan mendaftarkan tiga pemain muda U-21.
4. PHK Massal di PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, ia ingin membangun ulang induk organisasi sepak bola tersebut. "Oh, bersih-bersih karyawan di PSSI. Waktu saya terpilih menjadi ketua umum waktu itu, saya ingat sekali langsung saya sampaikan karena ini amanah dari masyarakat dan stakeholder sepak bola. Saya bilang, saya punya komitmen sebagai ketua melakukan pembangunan sepak bola yang bersih dan berprestasi," katanya saat ditemui usai jumpa pers Liga 2 2024-2025 di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2024.
Direktur Media PSSI Eko Rahmawanto Eko Rahmawanto menjelaskan, PSSI menyampaikan informasi pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya dalam hitungan hari. Pemecatan dialami semua karyawan di divisi media dan teknik.
“Divisi media semuanya (dipecat), kemudian divisi teknik juga semuanya, yang tersisa adminnya saja. terus di bagian-bagian lain juga ada,” katanya, Senin, 2 September 2024. “(Informasi pemecatan) sudah disampaikan beberapa hari lalu, terus kemudian diberi surat oleh HRD dan diberi tahu (masa kerja) hanya sampai akhir Agustus kemarin.”
5. Klaim Erick Dugaan Penyalahgunaan Aset
Erick menyinggung adanya dugaan penyalahgunaan aset PSSI oleh karyawan lama. Temuannya itu saat melakukan audit, dan berharap hal tersebut tidak terulang kembali ke depannya. “Saya tidak mau dengan intrik-intrik sebelumnya di mana ada aset PSSI dikelola pribadi, itu tidak boleh. Ada mohon maaf, kegiatan itu ada cashback.”
“Jadi mohon beri kesempatan saya melakukan perbaikan untuk sepak bolah secara menyeluruh. Timnas sudah, liga sudah, sekarang jantungnya PSSI. Dan, saya yakin ini ke arah lebih baik karena seluruh masyarakat sepak bola, seluruh stakeholder sepak bola juga menginginkannya,” kata Erick.
RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | ANTARA
Pilihan Editor: PHK Massal di PSSI: Alasan Erick Thohir dan Karyawan Divisi yang Kena Pemecatan