TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 (PON 2024) baru akan dibuka Senin malam, 9 September. Namun, persaingan perebutan medali sudah berlangsung sejak jauh hari dan berjalan ketat.
Pada Minggu, 8 September 2024, ada pertandingan babak semifinal cabang olahraga basket putra dan putri. Di kedua kategori ini, DKI Jakarta dan Jawa Timur sama-sama lolos ke final.
Di nomor putra, Jakarta memastikan tiket ke babak final usai mengakhiri drama panjang menghadapi Jawa Barat dengan skor 62-60. Satu tiket ke final ini membuat Hendrick Xavi Yonga dan kawan-kawan menjaga asa untuk tetap mempertahankan medali emas usai pada PON Papua 2020 menggondol medali emas.
Sedangkan Jawa Timur menyegel tiket final setelah menyudahi perlawanan finalis PON Papua 2020, Sulawesi Utara dengan skor 68-54. Dengan menjadi finalis membuat Daniel Salamena berpeluang menuntaskan balas dendam kepada Jakarta, yang usai pada pertandingan keempat pul A takluk.
Di nomor putri, Jakarta juga membungkam Jawa Barat dengan skor 66-58 untuk memastikan tiket final. Sedangkan Jawa Timur memastikan lolos ke babak final usai membungkam Jawa Tengah dengan skor 56-47.
Pertandingan babak final basket akan berlangsung di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Selasa, 10 September.
Beralih ke cabang angkat besi, lifter Aceh, Dimas Setiya Darma yang turun di kelas 102 kilogram putra menyumbangkan medali emas ketiga untuk tuan rumah Aceh. Dimas mendulang emas usai melakukan angkatan terkuat usai mengangkat total 325 kilogram. Dengan total angkatan tersebut membuat Dimas memecahkan rekor nasional yang sebelumnya ditorehkan oleh lifter Iqbal Tawakal yang melakukan total Angkatan 314 kilogram.
Di kelas 81 kilogram putri, lifter muda Banten, Alyamaulida Kartika Pertiwi menyabet medali emas usai total melakukan angkatan 201 kilogram.
Selain mendulang medali emas, lifter berusia 16 tahun tersebut juga memecahkan rekor nasional diantaranya memecahkan total Angkatan yang sebelumnya digenggam oleh Sukma Apriani yang melakukan catatan 188 kilogram.
Di angkatan snatch, Alya yang melakukan total Angkatan 91 kilogram juga memecahkan rekor nasional milik Sukma Apriani yang sebelumnya melepaskan total angkatan 84 kilogram.
Di clean and jerk, Alya juga memecahkan rekor milik Sukma Apriani usai melakukan angkatan seberat 110 kilogram memecahkan rekor nasional yang sebelumnya seberat 105 kilogram.
Sedangkan di kelas 87 kilogram putri, lifter Kalimantan Timur, Firda Khairunnisa melakukan total angkatan 212 kilogram untuk mendulang medali emas. Angkatan tersebut memecahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang Maharani dengan total angkatan 207 kilogram.
Di angkatan clean and jerk, Firda Khairunissa memecahkan rekor Maharani yang sebelumnya mencatatkan angkatan 112 kilogram kini dipecahkan menjadi 118 kilogram.
Beralih ke cabang panjat tebing, tim Jawa Timur yang terdiri dari Eka Dian Krismawati, Amanda Narda Mutia, dan Rajiah Salsabilah memboyong medali emas.
Rajiah Salsabilah dkk mengamankan medali emas usai tampil dengan Waktu tercepat 21,52 detik. Catatan tersebut tak mampu dilewati oleh kontingen Banten (23,26 detik) dan Jawa Tengah (25,15 detik).
Di cabang sofbol, provinsi Sulawesi Tenggara mengantongi emas perdana di nomor putri pada PON Aceh-Sumut 2024. Perolehan medali tersebut diraih usai Sulawesi Tenggara mengatasi perlawanan dari Papua dengan skor 4-1 pada babak final.
Lalu pada cabang Muaythai tim Muaythai Aceh yang terdiri Irfandi, Canka Lokananta Prima Tripanza dan Zulfahmi menyumbangkan medali emas di kelas seni Muay Aerobic usai mengumpulkan nilai tertinggi dengan skor 8,7 poin atau unggul atas tim Jawa Timur dengan skor 8,6 poin.
Selanjutnya: Klasemen perolehan Medali