TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) menambah pundi-pundi medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut atau PON 2024 lewat pelari nasional Lalu Muhammad Zohri. Ia berhasil menjadi yang tercepat dari nomor 200 meter putra.
Pada babak final yang digelar di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Deli Serdang, Jumat, 13 September 2024, Zohri mencatatkan waktu 20.86 detik. Medali perak diraih Izrak Udjulu dari Gorontalo dengan catatan waktu 21.23 detik dan perunggu diraih Bayu Kertanegara dari Jakarta dengan waktu 21.28 detik.
Zohri mengaku bersyukur masih bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen NTB. Musababnya, ia masih belum terlalu fit karena ada sedikit masalah dengan otot kakinya. "Alhamdulillah ternyata masih bisa mempersembahkan emas. Tidak mudah, karena atlet lain juga punya tekad yang sama dengan saya untuk juga bisa meraih medali untuk daerahnya masing-masing," katanya.
Zohri juga menyampaikan pesan kepada atlet atlet muda lainnya, khususnya dari NTB agar terus meningkatkan latihan demi prestasi maksimal. Tidak ada prestasi tanpa latihan keras. Senang dan bangga sekali bisa kembali meraih emas karena PON ini empat tahun sekali tentunya auranya juga beda dengan kejuaraan kejuaraan lain," kata dia.
Ia juga menyampaikan, kemungkinan ia masih bisa berlaga di PON mendatang, kebetulan tuan rumah PON adalah NTB bersama NTT. Kesempatan itu harus bisa dimanfaatkan sekali lagi untuk mempersembahkan medali emas untuk daerahnya.
"Target saya yang dari dulu sudah saya sampaikan adalah bagaimana bisa mencapai waktu di bawah 10 detik. Semoga ke depan itu masih bisa saya capai," ucap Zohri.
Pelari putri Sumatera Utara Nella Agustin mengangkat tangan usai tampil tercepat di nomor 200 meter putri (ANTARA/Juraidi).
Nella Agustin Raih Medali Emas dan Pertajam Rekor
Pelari Nella Agustin sukses mempersembahkan medali emas PON 2024 untuk kontingen Sumatera Utara dari cabang olahraga atletik nomor 200 meter putri dengan catatan waktu 23.61 detik. Pada babak final, catatan waktu yang ditorehkan Nella Agustin tersebut juga memecahkan rekornas atas namanya sendiri dengan waktu 23.63 detik.
Selain itu juga memecahkan rekor PON yang sebelumnya diciptakan Irene Truitje Joseph (Maluku) di PON tahun 2000 Jawa Timur dengan catatan waktu 23.98 detik.
Keberhasilannya menyumbangkan medali emas memecahkan dua rekor sekaligus. Musababnya, ini merupakan PON pertama kali diikutinya. "Alhamdulillah bisa menyumbangkan emas untuk Sumatera Utara. Terimakasih kepada semua masyarakat yang telah mendukung dan mendoakan saya sehingga bisa mewujudkan yang terbaik untuk Sumut," katanya.
Perempuan asal Kabupaten Serdang Bedagai itu juga menyebutkan, persiapan untuk menghadapi PON kali ini terbilang cukup lama dan selama persiapan itu, latihan secara maksimal terus digenjot pagi dan sore. Dari hari ke hari sepanjang menjalani latihan, kata dia, pelatih dan pengurus PASI Sumatera Utara terus mengingatkan dirinya agar menjaga semangat dan motivasi demi meraih prestasi maksimal nantinya.
Usai PON 2024, atlet berusia 21 tahun ini juga menyampaikan akan tetap meningkatkan intensitas latihan demi terus menajamkan catatan waktu. Karena salah satu tekad terbesarnya adalah bisa mewakili Indonesia di kancah internasional baik Asian Games maupun Olimpiade. "Perjalanan masih panjang, tidak boleh berpuas diri.Masih ada dua nomor lagi yang akan saya ikuti di PON ini yakni di 400 meter dan 100 meter," kata atlet jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Utara ini.
Pilihan Editor: Profil Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Bandung yang Akan Datang ke Indonesia Urus Naturalisasi