TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tolak peluru Jawa Barat, Eki Febri Ekawati, membuktikan dirinya tetap perkasa di nomor tolak peluru putri Pekan Olahraga Nasional empat edisi beruntun setelah kembali menyabet medali emas dalam PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Keberhasilan itu sekaligus menjadi penutup manis bagi karier Eki yang menyatakan bahwa PON XXI bakal menjadi penampilan terakhirnya di ajang multicabang terbesar Indonesia.
"Saya bersyukur bisa mempertahankan gelar juara, apalagi PON tahun ini merupakan yang terakhir bagi saya," kata Eki usai menerima medali emas di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat malam.
Ia membeberkan pertandingan terakhirnya itu berjalan dengan lancar, walaupun cukup sulit untuk meraih kemenangan.
Eki mengungkapkan motivasi terbesarnya di PON XXI dalam usia 32 tahun adalah ingin mengukir kenangan manis dengan empat kali berturut-turut mendapatkan emas pada ajang empat tahunan tersebut.
Eki meraih gelar pertamanya saat mengikuti PON XVIII Riau 2012, kemudian PON XIX Jawa Barat 2016, PON XX Papua 2020 (penyelenggaraan 2021 karena pandemi COVID-19), dan yang teranyar PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Dari awal, dia sudah meyakini akan meraih hasil maksimal di PON XXI, karena sudah mendata kekuatan setiap lawan yang akan dihadapi, termasuk rekan satu provinsi.
"Memang dari awal saya memprediksi wakil Nusa Tenggara Barat (I Dewe Ayu Ita), sebagai lawan yang sengit, apalagi itu sudah terbukti sejak 2016, karena dia selalu membayangi," ujar peraih emas SEA Games Vietnam 2021 dan Perak SEA Games Kamboja 2023 itu.
Eki berharap, regenerasi lebih baik bisa tumbuh setelah dirinya selesai di PON.
Sebab, menurut dia, nomor tolak peluru merupakan salah satu penyumbang medali bagi Indonesia di kancah internasional atau dunia.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, tim atletik Jawa Barat (Jabar), berhasil merebut medali emas dan perunggu nomor tolak peluru putri melalui masing-masing Eki Febri Ekawati dan Tresna Puspita.
Eki yang berusia 32 tahun atau paling tua di antara enam peserta lainnya, berhasil melempar bola sejauh 15,07 meter. Sedangkan Tresna, mencatatkan lemparan sejauh 13,21 meter. Pertandingan tersebut diikuti oleh tujuh atlet dari lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Tengah.
Pilihan Editor: Maria Natalia Londa yang Berusia 33 Tahun Belum Tertandingi di Arena Lompat Jauh, Terus Raih Emas di 5 PON Berbeda