Keraguan sempat merebak sebelum Semenya memenangi Kejuaraan Dunia Atletik nomor 800 meter di Berlin, Jerman, Agustus lalu. Sebelum laga final, IAAF telah meminta atlet 18 tahun itu untuk melakukan tes kelamin dan hasilnya akan diteliti ahli dari seluruh dunia.
Publik atletik berharap hasil IAAF akan mengakhiri spekulasi selama 2 bulan terkait apakah Semenya layak tampil di Berlin. Di lain pihak kekhawatiran meradang jika hasil tes justru terbalik otomatis gelar juara dan medali emas yang telah direbut Semenya akan diambil.
Kontroversi seputar jenis kelamin Semenya menyeruak ketika ketua otoritas atletik di Afrika Selatan (ASA), Leonard Chuene mengaku telah berbohong jika dokter lokal telah mengadakan tes kelamin kepada atlet itu di Pretoria sebelum tampil di Berlin.
Chuene menyatakan ASA tidak melihat pentingnya mempertanyakan jenis kelamin Semenya lantaran pihaknya optimstis bahwa ia berkelamin perempuan. Pemerintah Afsel menuduh IAAF telah melanggar hak asasi Semenya setelah hasil tes yang telah dijalaninya bocor di harian Australia, Daily Telegraph
TELEGRAPH | BAGUS WIJANARKO