“Pertina harus realistis untuk tidak usah kirim petinju ke Asian Games meskipun ada rencana dengan biaya sendiri,” kata Martines. Menurut Martines, even setingkat Asian Games bukanlah ajang yang tepat untuk sekedar menimba pengalaman. Hal ini karena para petinju yang tampil rata-rata memiliki kualitas yang sangat baik.
Pertina, menurut Martines, saat ini harus memfokuskan diri pada pembenahan organisasi agar bisa memajukan dunia tinju amatir di Indonesia. Ia menyarankan agar dilakukan reformasi secara menyeluruh di dalam PP Pertina. “Sudah saatnya jajaran pengurus Pertina direformasi,” lanjutnya.
Menurut dia, PP Pertina dibawah kepemimpinan Setya Novanto tidak memiliki konsep yang jelas tentang sistem pembinaan olahraga tinju amatir. Hasilnya pun sudah terlihat gagal total di Sea Games Laos Desember lalu.
Selain menekankan perlunya reformasi ditubuh Pertian, Martines juga menggarisbawahi persiapan untuk SEA Games 2011. “Masih ada kesempatan jika Pertina memang ingin berbenah diri dan mulai sekarang focus ke Sea Games 2011 saja, bukan Asian Games Guangzhou,” katanya.
Cabang tinju amatir terakhir mempersembahkan medali emas padaSea Games 2003 di Vietnam melalui Benny Elopere. Sedangkan tingkat Asian Games, emas terakhir diraih Pino Bahari di Beijing pada tahun 1990.
ARIS M