Camacho mengembangkan kemampuannya untuk bertahan di ring sebagai defensive fighter. Rivalitasnya dengan Julio Cesar Chavez sering menjadi berita utama di berbagai media. Ia kini berusia 47 tahun tapi masih terus bertinju, meski tidak lagi tampil di tempat yang megah dan terlibat dalam pertarungan bergengsi. Petinju dengan nama panggilan Macho mencoba bertahan sebisa mungkin di pentas-pentas kecil.
"Anda tahu? Inilah sesuatu yang saya lakukan sepanjang hidupku," kata Camacho dalam telepon setelah melakukan latihan untuk pertarungan melawan Allan Vester pada 26 Maret mendatang di Kjellerup, Denmark. "Beberapa tahun ke belakang, ketika saya melakukan semua itu, saya menikmatinya dan itu saya rasakan sampai sekarang. Aku berkompetisi untuk melihat penampilanku sendiri. Saya tahu berada di usia ketika orang-orang tak bisa melakukan semua ini lagi," kata Macho.
Kehidupan dan karier Camacho bagaikan sebuah novel. Perjalanan hidup dari jalanan di antara kaum berdarah Spanyol di kawasan Harlem sampai ke puncak kariernya di sarung tinju emas dunia. Dari keluar dan masuk penjara ke pertarungan di atas ring. Ia lahir di Bayamon, Puerto Riko, tapi ia kemudian ikut keluarganya pindah ke Ne York.
Rekornya 79-5 (menang-kalah) dengan tiga kali seri dengan data yang terbaru tahun lalu sehabis melawan Boy Campas. Lawan terbaru itu memang bukan masuk deretan lawan lama yang termashur seperti Oscar De La Hoya, Felix Trinidad, dan Sugar Ray Leonard, tapi ia tak peduli dan terus bertarung.
“Hector Camacho adalah petinju yang fantastis, salah satu petinju terbesar dalam sejarah," kata promotor dari Vester yang juga ayahnya, Anders Vester. "Camacho adalah petinju terbesar yang mengunjunhi Denmark sejak Mike Tyso pada 2001," Anders melanjutkan.
Camacho mengklaim ia tidak butuh uang. Karena itulah mengapa ia bertarung di Eropa untuk pertama kali dalam sebuah acara yang juga menggelar perbutan gelar juara tinju wanita. Sederhana saja, ia hanya butuh beraksi, tampil, sebagaimana George Foreman yang sukses melakukan hal itu sebelumnya. "Ia masih sangat percaya diri," kata penasehat Camacho, Steve Tannenbaum. “Ia masih punya rasa liar seorang bocah dalam dirinya," Tannenbaum melanjutkan. AP | PRASETYO