TEMPO.CO, Jakarta - Tiga bulan mendatang menjadi saat yang sibuk bagi pemain bulu tangkis putra nomor satu Indonesia, Simon Santoso. Ia akan membela tim Indonesia di Piala Thomas di Wuhan, Cina, pada 20-27 Mei nanti. Selanjutnya peringkat kesembilan dunia ini akan tampil di Olimpiade Musim Panas di London, Inggris, 27 Juli-2 Agustus mendatang.
Simon memasang target untuk bisa tampil di partai puncak. Untuk kejuaraan dunia beregu putra di Wuhan, ia berharap bisa membawa Indonesia masuk final. “Saya ingin membawa Indonesia masuk final. Saya juga ingin melihat Indonesia menjadi juara karena belum pernah merasakan juara,” kata Simon, Rabu, 2 Mei 2012.Ia menyebutkan, tuan rumah, Cina, Malaysia, Korea Selatan, dan Denmark akan menjadi lawan kuat Indonesia.
Sedangkan untuk Olimpiade, ia berharap minimal bisa meraih medali. "Paling tidak medali perunggu," ujarnya. Ia mengaku belum mengetahui saingan terberat yang akan dihadapi di London karena peserta Olimpiade untuk bulu tangkis belum final. Tapi ia akan mewaspadai pemain Cina, Lin Dan, dan pemain Malaysia, Lee Chong Wei. "Pasalnya, permainan mereka stabil."
Simon kini berfokus membenahi kondisi fisik dan teknik. "Saya terkadang menambah porsi latihan sendiri dan menambah nutrisi saya," ucapnya. Bulan lalu ia mengikuti kejuaraan Asia di Cina dan India Open Superseries sebagai ajang pemanasan. Namun ia tidak meraih satu gelar pun.
Demi meningkatkan prestasi, ia menyarankan adanya inovasi dalam metode pelatihan. Regenerasi juga harus dibina untuk mempertahankan kualitas pemain Indonesia. "Inovasi pelatihan harus ditingkatkan karena kualitas permainan bukan seperti dulu. Jadi siapa saja bisa mengalahkan unggulan," tuturnya.
Koordinator pelatih ganda Christian Hadinata juga menyatakan persiapan tim Indonesia kini berfokus pada latihan fisik. Menurut dia, itu adalah kunci utama Indonesia untuk bisa sukses di Piala Thomas.
“Yang sedang digenjot sekarang maintenance dari segi fisik, agar tetap segar. Itu utamanya. Kalau kondisi fisik bagus, teknis di lapangan otomatis juga akan bagus,” kata Christian di acara Main Bareng Bulu Tangkis di Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Cipayung, kemarin.
Ketahanan fisik sangat dibutuhkan menghadapi lawan berat seperti Cina dan Korea Selatan. "Mereka punya kelebihan, seperti speed dan power, ini harus diantisipasi," Christian mengungkapkan.
Skuad yang dipilih akan diumumkan pada Sabtu mendatang. Pemilihan pemain putra yang akan dikirim ke Wuhan mempertimbangkan beberapa aspek. “Kita lihat prestasi terakhir mereka, lawannya nanti siapa. Kalau untuk pemain ganda, kita lihat fleksibilitas si pemain, misalnya dia bisa dipasangkan dengan siapa saja atau tidak," tutur Christian.
Sebagai koordinator pelatih, Christian hanya menargetkan setiap pemain bisa menang dalam setiap tahap. "Yang penting setiap pemain hanya berusaha untuk mencari poin."
Tim Piala Thomas Indonesia menggunakan turnamen Axiata bulan lalu sebagai ajang simulasi dan latihan. Simon, Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Markis Kido/Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan/Bona Septano, dan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan tampil di kejuaraan tersebut. Pemain muda yang diturunkan antara lain Tommy Sugiarto, Dionisius Hayom Rumbaka, Angga Pratama, dan Ryan Agung.
ANANDA W TERESIA