TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) kecewa pada penampilan Simon Santoso dan Dionysius Hayom Rumbaka pada turnamen bulu tangkis superseries Korea Terbuka di Seoul pekan lalu.
Hayom dikalahkan unggulan keenam dari Thailand, Bonsak Poonsana, 21-13, 21-15, di babak kedua. Sedangkan Simon yang masuk babak utama melalui babak kualifikasi, dihentikan langkahnya di babak pertama oleh unggulan kedua dari Cina, Chen Long, 21-11, 21-12.
Kepala Sub-bidang Humas dan Social Media PP PBSI, Yuni Kartika, dalam penjelasannya kepada Tempo, Ahad, 12 Januari 2014, menyatakan kekalahan Simon terlalu telak.“Skornya terlalu jauh. Ricky dan Rexy (kepala sub-bidang pelatnas dan kepala bidang pembinaan dan prestasi) kecewa dengan penampilan mereka.”
Bagi Simon, kegagalan mencapai semifinal di Korea Terbuka merupakan lampu kuning. “Untuk Simon, kekalahan di Korea Terbuka sudah menjadi peringatan. Di Malaysia Terbuka, targetnya adalah semifinal. Jika dia tidak bisa mencapai itu, akan ada tidakan,” ujar Yuni.
Simon pada turnamen superseries premier Malaysia Terbuka ditargetkan mencapai babak semifinal. Jika gagal Simon akan dikeluarkan dari pelatnas Cipayung.
Pada Korea Terbuka pekan lalu, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi satu-satunya pasangan yang bisa mencapai semifinal. Pada tunggal putra-putri, ganda putra dan ganda campuran, semua pemain Indonesia terhenti di babak pertama dan kedua.
BADMINTONINDONESIA.ORG | GADI MAKITAN