TEMPO.CO, Lombok - Seorang ibu rumah tangga asal Indonesia, Sri Wahyuni, berhasil menjadi juara pada kompetisi lari Rinjani 100 kategori 27 kilometer. Sri juga membuat rekor baru dengan catatan waktu 5 jam 6 menit 10 detik, jauh lebih cepat dari catatan sebelumnya yang ditorehkan Amanda Edyawan, yaitu 7 jam 24 menit dan 33 detik.
"Target saya memang pecahkan rekor, tetapi catatan ini di luar perkiraan. Sebelumnya, saya proyeksikan bisa finis dalam 6,5 jam, ternyata Tuhan berikan saya kekuatan untuk bisa menyelesaikan lomba lebih cepat," ujar Sri di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 6 Mei 2017.
Sri mengatakan tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti Rinjani 100. Ia hanya berusaha membagi waktu antara latihan dan keluarga. "Seminggu sekali saya latihan berlari di gunung, biasanya di Gunung Penanggungan dan Gunung Liliran di Jawa Timur. Selain itu, setiap pagi atau sore saya berusaha latihan di lapangan atau di jalan," katanya yang baru pertama kali ikut Rinjani 100.
Perempuan berusia 31 tahun itu pun berencana kembali berkompetisi di Rinjani 100. Dia merasa tertantang menjadi perempuan Indonesia pertama yang menjadi juara di kategori jarak yang lebih jauh, 36 km. Sebelumnya, juara di kategori 36 km selalu direbut warga negara asing, baik nomor putra maupun putri.
"Saya mau jadi yang pertama, jadi saya sepertinya mau mencoba tahun depan," kata perempuan yang juga pernah naik podium pada lomba lari lintas alam perdananya, Bromo Tengger Semeru Ultra 2015.
Kategori 27 km dimulai pukul 05.00 Wita di Sembalun. Di kategori ini, pelari harus melewati total ketinggian 1,7 km dengan batas waktu (cut off time/COT) 9 jam. Para pelari yang mengikuti lomba 27 km tidak sampai ke puncak Gunung Rinjani, tapi hingga lereng Sembalun sebelum berputar dan kembali ke garis start, yang juga menjadi titik finis, di pelataran Hotel Nusantara, Sembalun.
ANTARA