Lalu Muhammad Zohri diapit dua pelari AS Anthony Schwartz dan Eric Harrison setelah menjuarai lari 100 meter di Kejuaraan Dunia U-20 di Finlandia, Rabu, 11 Juli 2018. (youtube.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berjanji akan terus mengawasi pertumbuhan sprinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri. Mereka yakin berbagai pujian dan apresiasi yang diterima oleh Zohri tidak akan membuat pelari berusia 18 tahun itu terlena.
"Kami dari PB PASI sebagai pembina Lalu (Zohri) selalu berusha agar hal-hal tersebut jangan sampai merusak konsentrasi dia. Dengan cara kami banyak bicara, kami berikan pandangan ke depan," kata Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 16 Juli 2018.
Zohri memang baru-baru ini menuai pujian selangit. Ia meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Finlandia. Tak tanggung-tanggung, ia meraih gelar juara di nomor paling bergengsi yakni sprint 100 meter putra. Meski awalnya tak diunggulkan, Zohri berhasil finis lebih cepat dibanding dua wakil Amerika Serikat yang lebih dijagokan.
Tigor mengatakan Zohri memang masih banyak membutuhkan bimbingan. Apalagi ia masih tergolong atlet junior namun menjadi andalan Indonesia di Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
"Dia masih perlu pembinaan bahkan penggemblengan. Termasuk penggemblengan mental juga. Ini yang harus kita perhatikan agar pertumbuhan dia itu lengkap. Agar dia juga tumbuh dengan baik secara psikologis maupun prestasi," kata Tigor.
Lalu Muhammad Zohri akan kembali ke Indonesia besok, Selasa malam, 17 Juli 2018. Atas prestasinya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berencana membawa dia ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Tigor mengatakan Zohri tak akan lagi mengikuti kejuaraan hingga Asian Games 2018 dimulai pada 18 Agustus mendatang. Para atlet diberi latihan dengan porsi lebih ringan agar dapat tampil maksimal saat hari perlombaan nanti.