Kisah Robert Kubica, Pembalap Penyandang Disabilitas di Formula 1

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Selasa, 5 Maret 2019 15:00 WIB

Pembalap Williams, Robert Kubica, berfoto bersama penggemarnya saat tiba di sirkuit Melbourne Grand Prix, Australia, 23 Maret 2018. REUTERS/Brandon Malone

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap veteran penyandang disabilitas, Robert Kubica baru-baru ini mengungkapkan alasan mengapa dia tidak mau menyerah dari cedera dan kembali membalap di Formula 1.

Kubica mengalami kecelakaan ketika turun di balapan reli dengan mobil Skoda Fabia di Italia pada Februari 2011.

Kala itu dia sedang mengalami musim yang sangat baik dengan Renault di F1 dan bangku untuk Ferrari pun sudah di depan mata pembalap asal Polandia itu untuk musim balapan 2012.

Dia justru harus mondok di rumah sakit dengan sejumlah retakan di siku kanan, bahu dan kaki juga di lengan kanannya yang hampir putus.

Baca: 5 Fakta Tatiana Calderon, Pembalap Wanita Penguji Mobil Formula 1

Setelah menjalani rehabilitasi, Kubica memutuskan untuk kembali membalap di F1 pada akhir musim lalu bersama Williams.

Advertising
Advertising

"Kesempatan untuk mengendarai mobil F1 adalah latihan terbaik, terlebih lagi di posisiku, karena dengan keterbatasan yang aku miliki, kalian harus mengetahui keterbatasan kalian dan batas yang kalian miliki," kata Kubica seperti dikutip Formula1.com.

Karena tangan kanannya sudah tidak lagi memiliki fungsi sempurna, tidak lagi bisa melakukan gerakan tertentu, seperti sebelum kecelakaan, Kubica kini harus mengandalkan tangan satunya.

Riccardo Ceccarelli dokter spesialis yang telah bekerja dengan lebih dari 70 pembalap F1 meyakinkan bahwa Kubica tidak membalap dengan hanya satu lengan dan dalam kondisi yang prima, walaupun dengan gaya membalap yang terbatas.

"Robert sangat kuat dalam hal kebugaran aerobik," kata Ceccarelli. "Kalian harus kuat secara fisik untuk mengemudikan mobil F1, tapi ada batasan dari jumlah otot yang kalian butuhkan.

<!--more-->

Karena Kubica memiliki gaya membalap yang tidak terlalu membuang tenaga, maka dia tidak perlu memiliki badan yang terlalu berotot, ungkap Ceccarelli.

Baca: Jadwal Formula 1, Lewis Hamilton Kejar Juara Dunia Keenam

Selain itu dia juga memiliki kekuatan mental yang bagus.

"Ketika berada di dalam situasi sulit, dia bisa memutuskan diri tekanan dari luar dan tetap fokus ke balapan. Itu lah kenapa dia mengonsumsi sangat sedikit energi. Ini hanya pendapat saya, dia adalah satu-satunya yang bisa membalap mobil F1 dengan keterbatasan fisik yang dia miliki. Itu karena dia sangat alamiah ketika membalap, sangat ekonomis, dan dia mengimbanginya secara positif," kata Ceccarelli.

Aspek fisik tidak berarti apa-apa jika tidak diimbangi dengan mental yang bagus, Kubika mengiyakan.

"Aspek mental selalu penting bagiku, itu lah kenapa aku ingin membalap secara alami," kata Kubica.

Kubica pun tidak akan menandatangani kontrak sebagai pembalap utama Williams jika kondisinya tidak 100 persen. Setelah menjalani masa rehabilitasi dan latihan yang berat, dia mendapatkan bangku pembalap Williams akhir musim lalu.

Baca: Alfa Romeo Rekrut Tatiana Calderon sebagai Test Driver Formula 1

"Robert selalu melebihi ekspektasi kami. Tahun lalu, kenyataan ketika dia tidak mengisi bangku pebalap namun mulai bekerja dengan kami sebagai pebalap cadangan dan pengembangan adalah suatu bukti dari kekuatan karakternya," kata wakil kepala Williams, Claire Williams.

Namun, Claire tidak melihat keterbatasan fisik Kubica sebagai penghalang selama dia memberi hasil yang bagus.

"Tentu ada pertimbangan ke arah sana karena kalian harus melakukan sesuatu dengan benar dalam perspektif sebagai manusia, kalian harus tahu jika seseorang mampu mengendarai mesin-mesin ini," kata Claire.

"Kami tidak akan memberikan bangku pembalap ini jika kami tidak merasa bisa. Dari perspektif kebugaran, aku kira kalian akan kesulitan menemukan pembalap lain yang lebih bugar. Dia selalu meyakinkan jika kebugarannya berada di tingkat yang tertinggi."

<!--more-->

Kubica tidak menutupi keterbatasan yang dia miliki, namun sekarang lebih fokus untuk mengurangi dampaknya ketika balapan.

"Sekali aku mendapat kesempatan untuk membalap lebih banyak, itu akan sangat menguntungkan bagiku, untuk tubuhku. Pada akhirnya, membalap seperti olahraga yang lain, jika kalian melakukannya secara rutin, dia akan terasa alamiah."

"Aku berharap bisa mengetahui apakah aku bisa meningkatkan permainan dan merasa lebih nyaman di dalam mobil dan mendapatkan kepercayaan diri dalam membalap setiap harinya," kata Kubica.

Semoga dengan semangat yang masih membara itu, Kubica tidak dibuat frustasi oleh tim yang sempat mengalami keterlambatan pengembangan mobil balap F1 mereka untuk tahun ini.

Baca: Tes Pramusim Formula 1 Catalunya: Vettel dan Hamilton Ketat

Bahkan tim Williams sempat melewatkan dua hari pertama tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, karena mobil mereka belum selesai.

Williams juga harus membuat penyesuaian terhadap Kubica seperti merubah posisi tombol dan panel.

"Aku terbiasa mengoperasikan tombol tapi aku mendapati paddle, jadi aku minta modifikasi yang lebih ke arah kenyamanan dan kebiasaan bukannya karena keterbatasan," kata Kubica.

Tahun lalu membuka gambaran yang lebih lebar soal F1 di era hybird bagi Kubica.

"Aku tak yakin aku bisa jadi pembalap yang lebih baik, tapi pastinya aku mendapat pengetahuan yang sangat fundamental, yang menjadi faktor kunci ketika balapan," kata Kubica.

Pembalap yang mengawali debut F1 bersama BMW Sauber pada 2006 itu mengaku tidak bisa berjanji banyak ketika turun kembali di F1 musim ini, yang akan dimulai di Melbourne, Australia pada 17 Maret nanti.

Kubica sedang berada di puncak karirnya di F1 ketika bersama Renault pada musim 2010. Dia hanya naik tiga kali podium dan finis di peringkat delapan klasemen pembalap. Namun majalna Autosport menempatkan dia di tempat kedua dari 10 pembalap terbaik musim itu karena dipandang sebagai pembalap yang mampu menjadi penantang gelar juara dunia kala itu.

"Secara pribadi, aku kira dan harap, dan ini adalah tujuanku, aku bisa mendekati atau bahkan memiliki perasaan yang sama seperti ketika di 2010 meskipun itu berat,” aku Kubica.
"Perbedaan di antara pembalap F1 tidak lah besar, tapi dalam detil kecil. Jika kalian bisa mengendalikan detil itu dan membuatnya bekerja baik setiap akhir pekan, maka kalian akan membuat perbedaan."

"Butuh sedikit waktu, sedikit kerja, dedikasi, tapi aku tidak takut. Targetku adalah mencari tingkat tertinggi yang bisa aku capai," kata Kubica soal targetnya di Formula 1 2019.

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

7 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

9 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

10 hari lalu

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen menjuarai balapan Formula 1 China 2024 di Sirkuit Internasional Shanghai, China, Minggu, 21 April.

Baca Selengkapnya

Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

11 hari lalu

Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen kembali menunjukkan dominasinya setelah merebut posisi pole untuk balapan utama Formula 1 China 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

12 hari lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

Pembalap Red Bull Max Verstappen memenangi balapan sprint pertama untuk Formula 1 2024. Lewis Hamilton dan Sergio Perez naik podium.

Baca Selengkapnya

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

12 hari lalu

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

13 hari lalu

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

Jadwal Formula 1 2024 akan memasuki seri kelima. Balapan Grand Prix China aka berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai, pada 19-21 April.

Baca Selengkapnya

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

13 hari lalu

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

Max Verstappen menjawab rumor soal akan tinggalkan Red Bull untuk gantikan Lewis Hamilton di Mercedes. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

19 hari lalu

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

Pembalap Formula 1 Fernando Alonso resmi memperpanjang kontrak dengan tim Aston Martin hingga musim 2026.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

24 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya