Alasan Penurunan Target Perolehan Emas di SEA Games 2019

Selasa, 26 November 2019 17:43 WIB

Kepala Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara saat ditemui di Kantor Komite Olimpiade Indonesia, FX Sudirman, Jakarta, Senin, 25 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara, menjelaskan alasan mengapa target perolehan medali diturunkan menjadi 45 medali emas. Padahal, sebelumnya pemerintah Indonesia mematok target bisa meraih lebih dari 50 medali emas.

"Kita prediksi sekian tapi ada margin error 20 persen, makanya jadi 45 emas," kata Harry saat wawancara dengan Tempo di kantor Komite Olimpiade Indonesia, FX Sudirman, Jakarta, Senin, 25 November 2019.

Meski ada pengurangan target medali emas, menurut Harry, apabila target itu dicapai, posisi Indonesia di klasemen akhir bakal lebih baik daripada SEA Games 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dua tahun lalu, kontingen Indonesia berada di peringkat kelima peraih medali terbanyak.

Berikut kutipan wawancara dengan Harry:

Apa alasannya perolehan medali diturunkan?
Kita prediksi sekian tapi ada margin error 20 persen makanya jadi 45 emas.

Advertising
Advertising

Apa poin pertimbangan margin error?
Misalnya tiba-tiba atlet sakit perut. Kita juga tidak bisa prediksi angin. Hal-hal teknis.

Apakah ada cabang olahraga yang bisa menjadi contoh?
Misalnya basket. Pada SEA Games 2017, Indonesia meraih perak. Harapannya bisa naik jadi emas. Tapi tenyata aturan diubah, mereka membebaskan pemain naturalisasi.

Kalau aturan Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) kan satu pemain naturalisasi. Panitia Pelaksana SEA Games 2019 Filipina ( PHISGOC) buat aturan sendiri bisa pakai sebanyak-banyaknya pemain naturalisasi. Bisa jadi seluruh pemain tuan rumah naturalisasi. Apalagi usaha lain tuan rumah meraih medali sebanyak-banyaknya.

Apakah target tetap lima besar?
Kita berharap lebih bagus yakni empat besar. Ada perbaikan peringkat. Kita berharap target medali antara 45-50 emas itu bisa memperbaiki peringkat.

Apa cabang olahraga andalan untuk meraih medali?
Ada 27 cabor. Mulai dari atletik, renang, sepeda, selancar, ice skeating, triathlon, dan badminton. Ada bowling, panahan, tinju, kano, senam, judo, pencak silat, esports, angkat besi, soft tenis, dan voli pantai. Ada beberapa lagi yang berpeluang.

Apa penghargaan untuk cabang olahraga yang memenuhi target?
Bonus pasti ada. Sudah ada nominal emas, perak, perunggu itu ada.

Apakah ada sanksi bagi yang tidak memenuhi target?
Lebih ke pembinaan cabang olahraga. Misalnya pelatnasnya, pemerintah mengatasi anggaran apa yang tekah diperoleh. Misalnya, kalau sudah mematok tapi tidak terpenuhi bisa jadi ada konsekuensi penurunan dana pelatnas. Kita serahin ke Kemenpora. Bisa jadi malah ditambah anggarannya.

Target itu kerja dari Tim Analisa Data. Bisa dijelaskan kerja divisi sport intelejen?
Mereka bekerja menganalisis performance dari atlet kita dan atlet lawan. Contohnya Vietnam yang jago di nomor ini siapa, kalau nomor itu bagaimana kualitasnya. Mereka misalnya di hoki bagaimana, tenis bagaimana, siapa atletnya, peringkat dunianya bagaimana, menurunkan atlet terbaik atau enggak.

Apakah hasil analisis tim sport intelejen itu juga berdampak pada perubahan nomor?
Misalnya, atlet angkat besi, Eko Yuli Iriawan, turun kelas.
Cabang olahraga juga punya tim khusus. Kita juga punya tim itu. Kita sinergikan data dan bandingkan.

Atlet atletik Emilia Nova pada SEA Games 2019 turun di dua nomor, sekarang fokus lari gawang 100 meter. Apa itu juga karena pertimbangan tim analisis?
Iya hal seperti itu. Kalau kita tidak ambil tidak ambil keputusan, semua ada di cabang olahraga. Tapi hasil kita analisa, si A turun di nomor ini, naik kelas. Performa dia selama dua tahun setahun, enam bulan. Nanti kita bandingkan dengan lawan dia di negara lain. Tim itu nanti kita sebar pas di pertandingan. Tidak hanya melihat pertandingan atlet kita, tapi melihat pertandingan calon lawan. Kita merekam untuk nanti dianalisis. Hasil itu akan diserahkan ke manajer dan pelatih.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Wasit Shen Yinhao asal Cina pimpin laga semifinal timnas Indonesia vs Uzbekistan. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

10 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

28 hari lalu

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan mengantongi tiket Olimpiade Paris 2024. Berikut profil dan sederet prestasinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

28 hari lalu

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

Indonesia terus menambah tiket ke Olimpiade 2024. Atlet terbaru yang lolos adalah Eko Yuli Irawan, dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

29 hari lalu

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan lolos ke Olimpiade 2024 sekaligus mencatatkan sejarah sebagai atlet Indonesia yang mengikuti lima edisi Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

31 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengapresiasi sikap PSSI yang menunda kompetisi Liga 1 untuk mendukung langkah timnas U-23 menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

32 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, ia dan tim masih terus menjajaki kemungkinan Indonesia untuk menjadi tuan rumah olimpiade.

Baca Selengkapnya

Mengenal Milos Pejic, Pelatih Timnas Basket Indonesia

1 Maret 2024

Mengenal Milos Pejic, Pelatih Timnas Basket Indonesia

Pelatih timnas basket Indonesia Milos Pejic belakangan disoroti, karena menggunakan pemain muda dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2025

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pelatih Timnas Basket Indonesia Milos Pejic yang Dikritik karena Pakai Pemain Muda di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025?

26 Februari 2024

Apa Kata Pelatih Timnas Basket Indonesia Milos Pejic yang Dikritik karena Pakai Pemain Muda di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025?

Pelatih timnas basket Indonesia Milos Pejic sempat dikritik karena memakai pemain muda di kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.

Baca Selengkapnya

Profil Daniel Marthin, Juara Ganda Daihatsu Indonesia Masters 2024

30 Januari 2024

Profil Daniel Marthin, Juara Ganda Daihatsu Indonesia Masters 2024

Daniel Marthin meraih gelar juara ganda Daihatsu Indonesia Masters 2024 bersama pasangannya, Leo Rolly Carnando. Ini profil Daniel.

Baca Selengkapnya