TEMPO Interaktif, Jakarta:Belum munculnya pemusatan latihan nasional atau pelatnas menimbulkan wacana-wacana baru. Salah satunya adalah harapan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menciptakan pelatnas mandiri pada masing-masing cabang. Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Mulyana menilai bahwa telah muncul beberapa pengurus besar cabang olahraga yang potensial melakukan pemusatan latihan sendiri.
Pengurus besar setiap cabang olahraga, kata Mulyana, memang sangat diharapkan dapat menciptakan program pemusatan latihan secara mandiri. “Itu yang selalu menjadi tujuan kami ke depannya,” katanya. Mulyana menilai kemandirian Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) kini juga telah diikuti oleh beberapa cabang lain. “Dan saya yakin nantinya akan berkembang terus,” katanya.
Menurut Mulyana, potensi untuk menciptakan pemusatan latihan mandiri telah terbuka lebar di beberapa cabang olahraga. “Apalagi yang memang memiliki jadwal event (turnamen atau pertandingan) yang cukup padat setiap tahunnya,” katanya. Mulyana mencontohkan beberapa cabang yang potensial menciptakan pelatihan mandiri adalah atletik, tenis, tenis meja, taekwondo, renang, balap sepeda dan bahkan sepakbola. “Kompetisi yang harus diikuti pada cabang ini cukup banyak. Asal ada persiapan dari atlet dan didukung dengan modal yang kuat, pasti prestasi akan tercipta,” lanjutnya.
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
15 Mei 2017
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.