Apa Saja Kontroversi Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022?
Reporter
Yolanda Agne
Editor
Bram Setiawan
Jumat, 25 November 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar disoroti bukan hanya soal pertanidingan sepak bola. Tapi, juga berbagai kontroversi. Berbagai kontroversi itu tak hanya larangan minuman beralkohol masuk stadion. Tapi, masalah kesulitan umat Yahudi mencari makanan kosher dan tempat ibadah.
Apa saja kontroversi Piala Dunia Qatar?
1. Larangan untuk orang dengan catatan kekerasan dan pelecehan
Lebih dari 1.300 orang yang memiliki catatan kekerasan dan pelecehan di Inggris dan Wales tak boleh menonton Piala Dunia 2022. Larangan itu dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi kekacauan.
Pelarangan ini berlaku sejak 14 Oktober 2022. Orang yang memiliki riwayat kekerasan atau pelecehan dilarang berpergian ke negara terdekat.
Baca: Alasan Ban One Love Dilarang di Piala Dunia Qatar dan 10 Negara yang Berusaha Memakainya
2. Larangan alkohol masuk stadion piala dunia
Tuan rumah Piala Dunia 2022 melarang orang membawa minuman berakohol ke stadion. Aturan itu berlaku selama pertandingan di dalam stadion.. Piala Dunia yang diselenggarakan di Qatar hanya diperbolehkan minum alkohol sebelum atau sesudah pertandingan.
3. Tujuh negara batal memakai ban kapten pelangi
Tujuh negara peserta piala dunia 2022 batal memakai ban kapten bercorak pelangi yang menunjukkan solidaritas kelompok minoritas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Alasan dari tujuh negara itu menghindari sanksi dari federasi sepak bola internasional. Tujuh negara itu Inggris, Wales, Belgia, Jerman, Belanda, Denmark, dan Swiss. Ban kapten pelangi adalah simbol perlawanan diskriminasi yang sering dilakukan kepada kelompok LGBT. Qatar negara yang melarang LGBT.
4. Umat Yahudi mengeluh sulit makan kosher dan beribadah
Umat Yahudi yang datang dan menonton langsung Piala Dunia Qatar mengaku mengalami kesulitan untuk mencari makanan kosher atau makanan halal menurut kelayakan mereka. Mereka juga mengeluhkan susahnya melakukan ibadah di Qatar.
Adapun 10.000 orang Yahudi diprediksi berada di Qatar selama Piala Dunia. Mereka juga mengaku tidak bisa membeli makanan kosher, meskipun sebelumnya ada janji akan tersedia untuk pengunjung.
Baca: 3 Kisah Unik Penggemar Pergi Ke Qatar untuk Nonton Piala Dunia 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.