TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memastikan master plan Asian Games bisa diserahkan ke delegasi Dewan Olimpiade Asia (OCA), Jumat, 28 November 2015. "Sudah tahap finalisasi dan bisa diserahkan kepada OCA," kata Dody Iswadi, Sekretaris Jenderal KOI, Rabu, 25 November 2015.
Dody mengatakan, master plan tersebut sudah melewati berbagai kajian, termasuk di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Ia pun yakin OCA bakal puas dengan hasil kinerja KOI dalam membuat master plan tersebut. "Perbaikan master plan sesuai standar OCA sudah dipenuhi dengan baik," ujarnya.
Master plan Asian Games sedianya berada di tangan OCA September lalu. Namun rencana induk pesta olahraga se-Asia itu mandek akibat transisi kepemimpinan KOI dari Rita Subowo ke Erick Thohir. Walhasil, master plan telat dua bulan dari tenggat yang diberikan OCA.
Delegasi OCA bakal berkunjung ke Jakarta untuk kembali mengecek kesiapan perencanaan Asian Games Jumat, 27 November. Dody mengakui OCA meminta master plan diserahkan dalam kunjungannya. Sebab, master plan tersebut akan menjadi pedoman mereka untuk menilai kesiapan Indonesia jelang pesta olahraga tersebut.
Menurut Dody, master plan berisi tahapan serta target yang bakal dipersiapkan Indonesia jelang Asian Games. Karena itu, pemerintah harus mengkajinya dengan cukup teliti agar kemampuan pemerintah sejalan dengan standar OCA.
Ia mencontohkan, untuk renovasi Kompleks Gelora Bung Karno, master plan akan membahas mulai tahap perencanaan, anggaran, hingga waktu penyelesaian proyek.
Berbeda dengan Dody, Gatot S. Dewabroto, Ketua Kelompok Kerja Penyempurnaan Master Plan Asian Games, belum memastikan master plan bisa berada di tangan OCA Jumat mendatang kendati Gatot sebelumnya juga menargetkan demikian, "Mungkin akhir pekan ini baru kelar," katanya, Rabu, 25 November 2015.
Gatot membantah terdapat kendala dalam finalisasi master plan. Ia berdalih perubahan target waktu tak lepas dari keyakinan OCA, bukan bermaksud menagih rancangan rencana induk tersebut. "Mereka hanya akan menanyakan progresnya," ujar Gatot.
TRI SUHARMAN