Ekspresi pembalap Ducati Andrea Dovizioso, saat disemprtokan sampanye oleh Valentino Rossi saat merayakan kemenangannya diatas podium di sirkuit Sepang, Malaysia, 30 Oktober 2016. Ap/Vincent Thian
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales, menjadi pembicaraan terhangat pada sesi uji coba MotoGP yang sudah berlangsung di 3 sirkuit: Sepang, Phillip Island, dan Losail. Keberhasilannya menjadi pembalap tercepat pada 3 sesi uji coba itu membuat Vinales disebut sebagai salah satu kandidat kuat juara MotoGP tahun ini.
Potensi besar Vinales diakui pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, yang menjadi pembalap tercepat kedua pada uji coba di Losail, Qatar. Meskipun catatan waktunya hanya terpaut 0,071 detik dari Vinales, Dovi mengaku tak puas dengan hal itu.
"Saya cukup bahagia (dengan hasil uji coba di Qatar), tetapi tak cukup senang karena kecepatan kami tak cukup bagus dibandingkan dengan Maverick. Dia sangat cepat, dia sangat percaya diri di setiap kondisi," ujarnya seperti dilansir laman Crash.
Dovizioso juga merupakan salah satu kandidat juara MotoGP tahun ini. Dalam uji coba resmi, pembalap Italia itu mampu menunjukan hasil yang cukup baik dengan menyabet posisi keempat di Sepang dan ketujuh di Phillip Island.
Namun hasil itu tak cukup membuat Dovi puas. Menurut dia, kinerja motor Ducati Desmosedici GP17 tungganggannya masih jauh dari Yamaha YZR-M1 milik Vinales. Dia bahkan menilai Vinales masih bisa jauh lebih cepat dari hasil uji coba akhir pekan lalu itu.
"Pada setiap kesempatan dia sangat cepat dan juga mendapatkan catatan waktu yang baik. Saya percaya dia akan bisa membuat catatan waktu lebih baik jika dia benar-benar mengejarnya," tutur Dovi.
Dia mengaku dirinya kesulitan untuk menciptakan catatan waktu yang konsisten saat uji coba di Qatar. Sirkuit Losail, yang juga akan menjadi seri pembuka MotoGP 2017 pada 26 Maret mendatang, menurut dia merupakan sirkuit yang banyak menguras energi.
"Kami harus berkembang lebih baik. Kecepatan motor ini tak buruk tetapi kami harus lebih cepat lagi. Tak mudah untuk mendapatkan catatan waktu yang konsisten sepanjang 22 putaran. Sirkuit ini adalah yang terburuk soal energi," lanjutnya.
