TEMPO.CO, Jakarta - Saul “Canelo” Alvarez bernafsu untuk segera menggelar tanding ulang tinju dunia melawan Gennady Golovkin. Penyebabnya adalah angka penjualan tiket di arena yang laku keras, saat pertarungan pertama mereka di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada 16 September 2017.
Komisi Atletik Negara Bagian Nevada (NSAC) merilis pemasukan uang tiket dari pertandingan tersebut sejumlah US$ 27,06 juta, atau sekitar Rp 366 miliar.
Jumlah pemasukan tiket tersebut merupakan ketiga terbanyak dari seluruh pertandingan tinju yang pernah digelar di Las Vegas.
Baca: Tinju Dunia: Antiklimaks, Golovkin vs Alvarez Seri
Urutan pertama masih dipegang Floyd Mayweatehr Jr vs Manny Pacquiao di MGM Grand Arena pada tahun 2015, yang mencapai US$ 72,2 juta, atau Rp 976 miliar. Peringkat kedua ditempati laga Mayweather vs Conor McGregor di T-Mobile Arena pada 26 Agustus lalu, sebesar US$ 55,4 juta, atau Rp 749 miliar.
“Saya menginginkan Golovkin untuk pertarungan pertama saya di tahun 2018. Saya tidak ingin menghadapi lawan yang lebih lemah dibandingkan Golovkin. Laga ulang merupakan pilihan terbaik bagi kami,” ujar Alvarez.
Angka penjualan tiket pertarungan sejumlah itu merupakan yang terbesar untuk Alvarez. Bahkan lebih besar dibandingkan pemasukan saat Alvarez menghadapi Mayweather di MGM Grand Las Vegas pada tahun 2013.
Alvarez vs Mayweather menghasilkan penjualan sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 270 miliar dari tiket, dan sempat menduduki peringkat ketiga sebelum digeser Alvarez vs Golovkin.
Laga pertama tinju dunia antara Saul “Canelo” Alvarez kontra Gennady Golovkin berakhir draw. Hasil itu dinilai mengecewakan bagi sebagian besar pecandu tinju, yang mengharapkan laga mereka berakhir KO.
BOXING SCENE | DON