TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus baru PB Pelti 2017-2022 akan lebih fokus pada pembinaan petenis usia muda, bukan target medali di Asian Games 2018. Pengurus baru induk organisasi tenis nasional di bawah Ketua Umum Rildo Ananda Anwar tersebut, dikukuhkan di Jakarta pada Selasa 16 Januari 2018.
Demi mewujudkan targetnya tersebut, Rildo berencana menggiatkan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.
Baca: Tenis Piala Davis: Meski Tuan Rumah, Indonesia Waspadai Filipina
"Untuk melahirkan banyak pemain muda tentu harus melalui turnamen maupun kejuaraan. Pengprov juga diwajibkan menggelar turnamen lokal guna menjaring pemain-pemain berbakat yang nantinya akan bermuara di level nasional," kata Rildo, yang sehari-hari adalah Irjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam kepengurusannya, Rildo banyak melibatkan mantan-mantan petenis nasional. Beberapa mantan petenis nasional yang terlibat dalam kepengurusan Rildo adalah Yayuk Basuki, Yustedjo Tarik, Atet Wiyono, dan Wynne Prakusya.
Baca: Rildo Ananda Anwar Pimpin Induk Olahraga Tenis Pelti
Menyinggung target tenis Indonesia di Asian Games 2018, Rildo mengatakan bahwa raihan medali emas sepertinya akan sangat berat. Hal itu disebabkan materi pemain Indonesia masih sulit bersaing dengan petenis-petenis Asia lainnya.
"Target kita tidak muluk-muluk, medali perunggu pun sudah bagus. Pokoknya kita harus dapat medali, apapun itu. Saat ini memang kita masih sulit bersaing, namun melalui pembinaan usia muda yang lebih fokus kita pasti mampu mengejar ketinggalan," kata Rildo soal target tenis Indonesia di Asian Games 2018.
DONNY WINARDI