TEMPO.CO, Jakarta - Manny Pacquiao terbukti masih menjadi magnet utama dalam pentas tinju dunia. Pertarungan perebutan gelar juara kelas welter WBA melawan Keith Thurman di MGM Grand Arena, Las Vegas pada akhir pekan lalu menghasilkan pendapatan tiket sebesar US$ 6.26 juta, atau sekitar Rp 87 miliar.
Menurut Komisi Atletik Nevada (NSAC), laga Pacquiao vs Thurman ditonton 14,356 orang di arena. Dari seluruh jumlah tersebut 11,436 adalah tiket membayar, sedangkan sisanya merupakan undangan untuk tamu khusus maupun kolega petinju, promotor, maupun panitia penyelenggara.
Meskipun bukan sebagai rekor terbesar dari sisi penjualan tiket, pertarungan Pacquiao vs Thurman masih lebih laris dibandingkan laga Pacquiao vs Adrien Broner pada awal tahun ini. Laga Pacquiao vs Broner menghasilkan penjualan tiket US$ 6 juta.
Rekor penjualan tiket yang dihasilkan Pacquiao adalah saat laga melawan Floyd Mayweather Jr pada tahun 2015, yang menghasilkan US$ 72.20 juta, atau sekitar Rp 1 triliun. Penjualan tiket pertandingan terbesar yang dihasilkan Pacquiao lainnya adalah saat melawan Oscar de La Hoya pada tahun 2008.
Laga tersebut mendatangkan uang dari penjualan tiket sebesar US$ 14.38 juta atau sekitar Rp 201 miliar. Dua laga Pacquiao tersebut dicatat NSAC dalam 10 pementasan tinju di Las Vegas yang menghasilkan paling banyak uang tiket.
Manny Pacquiao menang angka tipis 12 ronde atas Keith Thurman dalam laga tinju dunia akhir pekan lalu tersebut. Pacquiao kini berusia 40 tahun, dan menegaskan dirinya belum akan pension dari ring tinju.
BOXING SCENE