“Pada awalnya sangat sulit bagi saya untuk menekuni gulat, karena saya perlu untuk mencengkeram kuat dengan dua tangan. Saya hampir putus asa, namun ibu saya terus mendukung untuk menekuni gulat. Akhirnya inilah yang saya peroleh,” ujar Newell lagi berkisah.
Newell tercatat sebagai satu-satunya petarung disabilitas yang berkiprah di MMA profesional. Dia mengawali dari promtor kecil Xtreme Fighting Championships pada tahun 2011. Menurut dia, rekaman video pertarungannya selama di Xtreme Fighting Championships ditonton oleh 4,5 juta orang.
Usai kontrak dengan Xtreme, Newell pindah ke World Series of Fighting (2013) dan Legacy Fighting Alliance (2018). Tahun itu pula Newell sempat mendapatkan peluang untuk tampil di UFC. Jika menang, Newell akan mendapatkan kontrak panjang. Namun dia kalah angka dari Alex Munoz pada 25 Juli 2018, dan gagal mendapatkan kontrak.
Nick Newell saat menderita kekalahan pertama dalam laga melawan Justin Gaethje yang saat ini menjadi bintang di UFC. (steemit.com)
Newell tidak menyerah, dan kembali tampil di bawah promotor MMA kecil CES MMA. Sampai akhirnya Bellator yang merupakan salah satu promotor MMA terbesar di dunia meliriknya, dan memberinya kontrak panjang.
“Saya hanya berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi orang yang telah membantu saya. Itulah yang saja janjikan untuk Bellator,” ujar Newell, yang memiliki istri Danielle dan seorang putra bernama Wyatt.
Newell mengakui dirinya terinspirasi oleh dua orang atlet. Pertama adalah Jim Abbot, pitcher klub bisbol New York Yankees yang tidak memiliki tangan kanan. Kedua adalah pegulat WWE Curtis Hawkins, yang semasa kuliah adalah teman sekamar di asrama dan memotivasi Newell untuk berlatih gulat.
Nick Newell akan melakoni debut MMA kekiniannya dalam pementasan Bellator 225 di Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat pada 24 Agustus 2019. Petarung MMA disabilitas ini akan melawan Corey Browning dalam partai tambahan yang tidak ditayangkan langsung oleh televisi.
TMZ | THE SUN