Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Peraih Perak Olimpiade 1988 untuk Tim Panahan Indonesia

image-gnews
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengunjungi Pelatnas Panahan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengunjungi Pelatnas Panahan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panahan Indonesia, Kusuma Wardhani bersama Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman, yang turun di nomor beregu recurve berhasil meraih medali perak Olimpiade 1988 di Seoul. Raihan itu menjadi medali pertama Indonesia di ajang multicabang terbesar di dunia tersebut.

Kusuma Wardhani menuturkan, sebelum tampil di Olimpiade, mereka digembleng pelatih Donald Pandiangan di pemusatan latihan nasional di Sukabumi selama enam bulan. Mereka juga berkesempatan mengikuti turnamen di Amerika Serikat dan Jerman.

"Latihan itu tidak sia-sia, kami bisa meraih perak yang bisa membanggakan bagi bangsa Indonesia," kata perempuan kelahiran 20 Februari 1964 ini.

Peluang tim panahan bisa meraih medali di Olimpiade sudah diprediksi oleh pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) setelah ajang SEA Games 1987 di Jakarta. Ketika itu, Kusuma dan kawan-kawannya menyabet sejumlah medali.

"Saya waktu itu (SEA Games 1987) meraih satu medali emas dan dua medali perak. Bahkan berhasil memecahkan rekor Olimpiade pada kategori 70 meter," kata Kusuma.

Menyinggung soal tim panahan untuk Olimpiade 2020 Tokyo yang kini ditargetkan bisa mengulang prestasi di Olimpiade Seoul itu, Kusuma menilai peluang tetap terbuka. Ia mengatakan peluang paling besar pastinya di nomor beregu.

"Jadi kita harus meraih tiket nomor beregu dulu, karena kalau perorangan masih sulit," kata dia.

Saat ini tim panahan tengah berupaya mendapatkan tambahan kuota ke Olimpiade 2020 dari nomor beregu. Peluang itu masih terbuka di ajang Kejuaraan Dunia 2020 di Berlin, Jerman, pada Juni tahun mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Indonesia sudah mengamankan dua tiket ke Olimpiade untuk nomor recurve putra dan putri yang diraih berdasarkan slot entry by number di Kejuaraan Dunia 2019 di Belanda, Juni lalu.

Kusuma juga berpesan kepada para atlet panahan saat ini bahwa tantangan saat ini berbeda dengan pada zamannya dulu. Menurut dia, salah satu ganjalan terbesar yang bisa mengganggu prestasi atlet adalah gadget dan media sosial.

"Kalau saya lihat atlet sekarang, abis latihan satu sesi langsung pegang handphone dan itu bisa menganggu konsentrasi," kata mantan atlet yang kini jadi pelatih panahan Sulawesi Selatan.

Ia juga menambahkan, kalau tim panahan ingin meraih prestasi di Olimpiade 2020, pelatih nasional harus tegas kepada atlet soal penggunaan gadget selama latihan. Ia memberi saran setiap latihan harus ada komitmen dari atlet untuk mengumpulkan handphone setiap menjelang latihan. Ini agar bisa fokus memperbaiki teknik.

"Kalau kami dulu sampai di mess pun pikirannya cuma soal busur, apalagi kalau habis kena marah pelatih, pasti yang dipikir itu kesalahannya di mana ya," tuturnya.

IRSYAN HASYIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

10 jam lalu

Timnas Guinea. (Instagram/@sylinational)
Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.


Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.


Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

3 hari lalu

Penyerang Irak Ali Jasim merayakan setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Kamis (2/5/2024). (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)
Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya


Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

5 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia U-23 Rio Fahmi saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.


Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

 Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024. REUTERS
Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

7 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

9 hari lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.


7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

9 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

10 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

10 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.