TEMPO.CO, Jakarta - Joan Laporta terpilih sebagai presiden Barcelona di tengah masa-masa sulit klub yang sedang berurusan dengan masalah hukum, keuangan, dan konflik internal. Ia terpilih setelah memenangkan 58 persen suara anggota klub dalam pemilihan Ahad, 7 Maret 2021. Kini, ia bertanggung jawab atas klub yang sangat membutuhkan kepemimpinan positif setelah pendahulunya, Josep Maria Bartomeu, mengundurkan diri pada bulan Oktober lalu.
Laporta bukan orang baru di Barcelona. Ini adalah kali kedua pria 54 tahun itu berada di pucuk pimpinan tertinggi klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut. Banyak yang telah berubah sejak kepemimpinan Laporta berakhir pada 2010. Ia mengklaim kemampuan untuk membawa Barcelona kembali ke posisi yang lebih stabil dan mengulang kejayaan satu dekade lalu.
Berikut sejumlah fakta yang berada di sekitar pemilihan Joan Laporta sebagai presiden Barcelona.
- Pernah menjabat presiden Barcelona pada 2003-2010
Laporta sebelumnya adalah presiden Barcelona dari 2003 hingga 2010. Periode ini diyakini menjadi periode kesuksesan terbesar dari sejarah klub asal Catalan tersebut. Pada periode itu, Barcelona memenangkan empat gelar La Liga dan dua Liga Champions. Mereka juga meluluskan pemain La Masia seperti Lionel Messi dan Andres Iniesta ke tim utama. Laporta juga berhasil melakukan transfer yang terbilang sukses ketika mendatangkan Ronaldinho dan Samuel Eto'o. Setelah pemilu ini, Laporta akan berkuasa hingga 2026.
Setelah membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, Ronaldinho pindah ke Barcelona pada tahun 2003. Ronaldinho bersama Barcelona menjuarai La Liga dua kali, Liga Champions, dan juga menjadi pemain terbaik dunia pada tahun 2005. AP
- Janji-janji Laporta
Laporta membingkai kampanye pencalonannya sebagai presiden berdasarkan pengalamannya di Barcelona. Ia mengatakan kepada para pemilih bahwa dia akan dapat meyakinkan Messi untuk tetap tinggal di Barcelona. Dia juga menjanjikan proyek ekspansi untuk Camp Nou.
"Saya mengatakan yang sebenarnya, saya adalah orang dengan pengalaman dan melakukan determinasi paling banyak, serta yang paling kredibel di mata Messi. Itu Membuat saya bangga karena Messi mengatakan kepada saya bahwa semua yang saya katakan kepadanya telah terpenuhi."
"Masalah Leo lebih mudah daripada stadion. Akan sangat menyenangkan bisa mencapai peringatan 125 tahun Camp Nou pada 2024 bersama Messi, itu akan menjadi kembang api terakhir yang bagus," kata Laporta dikutip dari Goal.
Berikutnya: Victor Font dan Toni Frexia