Jika keduanya berhasil mendapatkan podium, kontingen Indonesia bisa menjaga tradisi medali yang telah berlangsung sejak Olimpiade Barcelona 1992. Ketika itu tunggal putri Susy Susanti, dan tunggal putra, Alan Budikusuma, berhasil membawa pulang dua medali emas.
Susy pun berharap dua wakil Indonesia yang tersisa bisa membawa kembali tradisi pada ajang olimpiade yang harus berlangsung dalam kondisi pandemi Covid-19. "Saya percaya adik-adik dapat mengemban tugas sebaik mungkin, harapannya tradisi medali emas Olimpiade yang terus diberikan bisa terus berlanjut," ujar mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini.
Melalui sambungan telepon, Tempo mewawancarai Susy pada Sabtu, 31 Juli 2021. Dalam wawancara tersebut, ia bercerita kembali pengalamannya saat meraih medali emas di Olimpiade dan perkembangan bulu tangkis Indonesia termutakhir. Berikut petikan wawancaranya.
Menurut Anda, apa yang berbeda dengan Olimpiade Tokyo kali ini, terutama di cabang bulu tangkis?
Sangat berbeda. Euforia Olimpiade itu kan sangat luar biasa, namun gema-nya kali ini terasa kurang. Situasi pandemi membuat peraturan dan keadaan menjadi sulit, terutama, biasanya stadion dipenuhi penonton dari seluruh dunia yang datang untuk mendukung tim negaranya masing-masing, nah, pandemi ini membuat semua itu berubah karena keterbatasan penonton yang hadir. Tanpa penonton pasti sangat berbeda sekali suasananya.
Seberapa besar pengaruh kehadiran penonton untuk para atlet?
Pengaruh pasti ada karena semakin banyak penonton maka dukungan pasti akan semakin banyak. Atlet merasa dengan didukung dan mereka tidak merasa sendiri. Apalagi suporter Indonesia itu dikenal sangat heboh dan punya ciri khas sendiri. Pengaruhnya cukup banyak ya, seperti kurang greget kalau enggak ada penonton.
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dalam semifinal bulu tangkis tunggal putra Olimpiade Tokyo di Jepang, 1 Agustus 2021. REUTERS
Jika dibandingkan, bagaimana perbedaannya dengan suasana di Olimpiade Barcelona 1992?
Dulu itu, yang saya rasakan, sangat meriah sekali. Waktu itu kondisinya normal ya, jadi sangat ramai. Saat kami di tempat makan, di pertandingan, dan di sesi pembukaan ramai sekali. Kita bisa berkumpul dengan atlet lain dari berbagai negara.
Bagaimana Anda melihat peluang Indonesia untuk mendapatkan medali dari cabang bulu tangkis?
Saya optimistis dan melihat semua punya peluang karena selama satu setengah tahun tidak ada pertandingan. Jadi, secara peta kekuatan, kita tidak bisa melihat secara detail. Kami tidak bisa melihat kekuatannya. Misalnya, kekuatan Denmark dan Cina seperti apa pasti ada perubahan dalam setahun ini. Semua punya kesempatan menang.
Saya rasa atlet yang menang itu pastinya adalah atlet yang punya persiapan terbaik dan bisa menerapkan strategi dengan baik. Saya percaya adik-adik dapat mengemban tugas sebaik mungkin, harapannya tradisi medali emas Olimpiade yang terus diberikan bisa terus berlanjut. Semoga bisa tampil all out, maksimal dan berikan yang terbaik. Saya yakin dan positif.
Baca juga : Greysia / Apriyani Kejar Emas Olimpiade vs Ganda Cina: Ini Jadwal dan Previewnya
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Berita Bulu Tangkis: PBSI Selektif Pilih Turnamen demi Olimpiade 2024
-
Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024
-
Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi
-
Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Berita Bulu Tangkis: PBSI Selektif Pilih Turnamen demi Olimpiade 2024
4 jam lalu
PBSI akan lebih selektif untuk memilih turnamen bulu tangkis yang akan dijalani oleh para atlet demi tiket Olimpiade 2024.
Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024
5 jam lalu
PBSI akan fokus untuk menyiapkan pematangan dan kondisi fisik serta mental para atlet sebagai mendongkrak prestasi pada turnamen Olimpiade 2024.
Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Fajar / Rian, Akan Fokus Kejuaraan Asia setelah Tampil di All England 2024
6 jam lalu
Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI telah menyusun rencana turnamen apa saja yang akan diikuti para pemain setelah All England 2024.
Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024
6 jam lalu
Menpora Dito Ariotedjo berharap kontingen bulu tangkis bisa memberikan penampilan maksimal untuk perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris.
Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi
13 jam lalu
Tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar / Rian meraih gelar juara di All England 2024, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting jadi runner-up.
Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang
13 jam lalu
Carolina Marin berada di puncak podium All England 2024. Gelar kedua di Utilita Arena Birmingham.
PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters
17 jam lalu
Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan akan berfokus untuk memperbaiki ilmu keolahragaan atau sport science untuk mendongkrak prestasi.
Capaian di All England 2024 Jadi Momentum Jaga Tradisi Medali Emas Bulu Tangkis di Olimpiade 2024
18 jam lalu
Indonesia membawa pulang dua gelar juara dari turnamen bulu tangkis All England 2024. Apa kata Ketua Komite Olimpiade Raja Sapta Oktohari?
Tim Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, PBSI: Ini Buah Ketekuan dan Kedisiplinan
18 jam lalu
PP PBSI mengapresiasi pencapaian atlet dalam turnamen All England 2024 di Birmingham. Apa kata Fadil Imran?
Daftar Gelar Koleksi Anthony Sinisuka Ginting yang Jadi Runner-up All England 2024 Usai Ditaklukkan Jonatan Christie di Final
19 jam lalu
Anthony Sinisuka Ginting kalah dua game langsung saat menghadapi Jonatan Christie di final All England 2024.