Berbeda dengan cabang olahraga lainnya yang langsung masuk ke perkampungan atlet, kontingen bulu tangkis menuju ke Machida, sebuah kota yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Tokyo.
Ketika tiba di Bandar Udara Haneda, Kamis pagi, semua anggota kontingen langsung menjalani PCR test yang hasilnya semua negatif. Setelah itu mereka melakukan perjalanan selama 45 menit menuju Machida.
“Syukurlah semua atlet berada dalam kondisi sehat. Hasil tes PCR mereka juga semua negatif sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan ke Machida,” kata Manajer Paralimpik bulu tangkis Indonesia, Sapta Kunto Purnama, melalui keterangan tertulis, Kamis, 19 Agustus 2021.
Tim paralimpik badminton singgah di Machida untuk berlatih. "Kami akan menjalani latihan di Machida terlebih dahulu sebelum bergabung dengan kontingen lainnya di Tokyo. Tujuan diadakannya latihan di Machida guna memberi kesempatan kepada atlet untuk beradaptasi dengan suhu dan kelembaban udara di Jepang,” kata Kunto.
“Dengan mengadakan latihan di Machida, diharapkan kondisi fisik atlet bisa beradaptasi dengan suhu dan cuaca saat pertandingan nanti,” kata Kunto menambahkan.
Machida bukanlah tempat yang baru bagi atlet para bulu tangkis Indonesia. Pada 2017, para bulu tangkis pernah melakukan pelatnas di Machida untuk tampil ke kejuaraan dunia.“Semua atlet sudah cukup mengenal lingkungan dan cuaca di Machida. Bahkan ada beberapa warga di sini yang masih ingat dengan nama pemain kita,” kata Kunto.
Tim paralimpik bulu tangkis akan menjalani latihan di Machida hingga 25 Agustus sebelum masuk ke athlete villages pada 26 Agustus mendatang. Leani Ratri Oktila dan kawan-kawan, baru akan bertanding di pentas Paralimpiade Tokyo 2020 pada 1 September 2021.