Pertemuan para Olimpia di ajang PON Papua bagi Eko Yuli Irawan seperti ajang silaturahmi persaudaraan atlet Indonesia. Meski masing-masing tampil sekuat tenaga di atas panggung, namun mereka kembali bersaudara di luar pertandingan.
Pertemuan tersebut merupakan debut Eko Yuli Irawan di kelas 67 kg putra angkat besi setelah selama ini konsisten tampil di kelas 61 kg.
"Saya bersyukur lawannya sama-sama Olimpian. Mereka yang sebenarnya punya nomor. Tapi saya naik dari kelas 61 kg ke 67 kg di PON ini. Tapi kalau untuk internasional saya fokus 61 kg. Kalau nasional lihat kondisinya," katanya kepada Antara.
Eko mengatakan medali di PON Papua sudah sejak awal menjadi incaran. "Kita targetkan medali. Tapi kita terjun ke kelas orang lain (67 kg) bukan biasanya kita," katanya.
Pertemuan lifter terkuat di Tanah Air itu telah menambah semarak gelaran PON di Bumi Cenderawasih. Bagi mereka, ajang olahraga akbar merupakan momentum memperkuat tali persaudaraan antar anak bangsa.
"Di pertandingan ok kita fight, tapi di luar itu kita seperti saudara. Kita bersaing hanya di atas panggung supaya tidak ada ketersinggungan dan siapapun berhak untuk menang," kata Eko.